Penulis : Ellyn Ekha Ayu Ningtias, S.Sos.
(Guru TK YBIS Sekip)
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.
Orangtua memang perlu mengawasi setiap gerak-gerik anak saat ia beraktivitas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meski begitu, bukan berarti Anda harus berada di samping anak terus-menerus ketika ia bermain. Banyak pakar kesehatan yang menyarankan orangtua untuk membiasakan anak mereka main sendiri.
Hal ini, faktanya, dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak karena anak-anak seringkali menemukan kebahagiaan dan pengembangan diri melalui bermain.
Lalu apa saja manfaat anak main sendiri? Yuk, simak ulasannya berikut ini :
Beberapa orangtua mungkin khawatir melihat anaknya suka bermain sendiri. Padahal, faktanya, anak bermain sendiri tidaklah buruk dan merupakan hal yang normal.
Justru, ini merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak. Mengapa begitu?
Sama seperti proses tumbuh kembang, pola bermain anak akan terjadi secara bertahap sesuai dengan usianya.
Dilansir dari laman Pathways, ada enam tahap bermain anak, salah satunya yaitu solitary play atau ketika anak bermain sendiri.
Nah, dengan kata lain, dengan membiarkan anak bermain sendiri, Anda bisa membantu meningkatkan kemampuan tumbuh kembangnya.
Anda pun bisa mendukungnya dengan memberi anak beragam mainan yang aman sesuai dengan usianya.
Jika didukung dengan baik oleh Anda, bermain sendiri bisa menjadi waktu yang tepat bagi anak untuk mempelajari hal baru sebanyak-banyaknya.
Manfaat anak bermain sendiri dirumah
Anak-anak yang bermain sendirian mengharuskan mereka untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, misal memasang pakaian pada boneka, mengurutkan puzzle, dan lain sebagainya.
Kemandirian mengajarkan anak bahwa orangtua atau orang terdekatnya tidak selalu akan membantunya setiap saat. Ini membuat ia harus mengandalkan kemampuan dirinya sendiri.
Selain mandiri, anak yang terbiasa bermain sendirian cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi karena puas dengan hasil kerja kerasnya.
Anak-anak memang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Namun, imajinasinya belum terasah atau terealisasikan dengan baik. Membiarkan anak bermain sendirian memungkinkan ia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan berusaha untuk membuat imajinasinya menjadi nyata.
Saat ditinggal bermain sendirian, anak akan cenderung berusaha untuk memecahkan masalah, misal saat anak bermain puzzle. Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah dapat membantunya untuk mengendalikan diri dan emosi. Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu, atau tidak ceroboh.
Memberikan ia bermain sendiri di rumah memberikan waktu kepada anak untuk mengenal dirinya lebih baik serta memberikan ketenangan bagi anak dengan mainannya.
Dengan bermain sendirian, anak bisa lebih mudah mengetahui minat diri yang dimiliki. Sangat penting bagi anak untuk bisa mengetahui apa yang dirasa menarik untuk dirinya. Hal ini bisa membantu anak menentukan apa yang ingin ia lakukan pada masa depan.
Anak-anak umumnya menganggap orangtua sebagai teman utama mereka. Hal ini bisa membuat anak lebih sulit terbuka kepada orang lain.
Dengan membiarkan anak bermain sendiri, ia akan mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga ia bisa lebih mudah merasa nyaman saat berada di lingkungan baru.
Sebelum membiarkan anak bermain sendirian, Anda juga harus lebih dulu menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya.
Beri tahu kepadanya jika ia mengalami kesulitan, ia harus segera memanggil Anda. Lalu, beri pengertian juga kepada anak untuk membereskan mainannya sendiri.
Jika anak berhasil main sendirian tanpa menimbulkan masalah, misal bisa menyelesaikan permainan sekaligus merapikan kembali mainannya, berilah anak pujian.
Memuji kesuksesan dapat membuat anak merasa puas dengan usahanya sendiri, sehingga termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.
Sumber : hellosehat.com
Tinggalkan Komentar