Info
Wednesday, 15 Oct 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2026 / 2027 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

DAMPAK KETIADAAN SOSOK AYAH DALAM KEHIDUPAN ANAK

Wednesday, 3 September 2025 Oleh : admin

Penulis: Dessy Mudhiah Sartika, S.Tr.Ak., M.Acc.
(Kadiv. Keuangan Yaa Bunayya Islamic School)

Peran ayah dalam keluarga sering kali dianggap sebatas pencari nafkah. Padahal, kehadiran ayah dalam kehidupan anak sangat penting, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga secara emosional, psikologis, dan sosial. Sayangnya, masih banyak anak di Indonesia yang tumbuh tanpa kehadiran ayah, baik karena perceraian, kematian, ayah bekerja jauh, atau karena pilihan ayah untuk tidak terlibat dalam pengasuhan.

Fenomena ini dikenal dengan istilah “fatherless”, yaitu kondisi di mana anak kehilangan peran aktif dari seorang ayah dalam kehidupannya. Ketiadaan sosok ayah ini bisa berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak, terutama jika tidak ada figur pengganti yang mendukung secara emosional.

Indonesia disebut menjadi negara fatherless ketiga di dunia. Hal tersebut berarti banyak anak Indonesia yang kekurangan sosok ‘ayah’ dalam hidupnya. Menurut data UNICEF pada tahun 2021, sekitar 20,9% anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah. Hal ini sama seperti 30,83 juta anak usia dini di Indonesia, sekitar 2.999.577 anak kehilangan sosok ayah. Survei BPS pada tahun 2021 menyebutkan bahwa hanya 37,17% anak-anak usia 0-5 tahun yang dirawat oleh ayah dan ibu kandungnya secara bersamaan. Hal ini tidak lepas dari kuatnya budaya patriarki yang masih mengakar dalam masyarakat. Budaya patriarki menganggap urusan anak adalah tanggung jawab ibu, sementara ayah bertanggung jawab mencari nafkah. Padahal, pengasuhan anak bukanlah tanggung jawab ibu semata. Peran ayah sangat dibutuhkan dalam setiap fase tumbuh kembang anak.

Penyebab Fatherless

Beberapa penyebab umum dari fenomena fatherless antara lain:

  1. Perceraian atau perpisahan orang tua
  2. Kehamilan di luar nikah, di mana ayah tidak mengambil tanggung jawab
  3. Kematian ayah
  4. Pekerjaan ayah yang mengharuskannya jauh dari rumah dalam jangka waktu lama
  5. Ayah yang tidak terlibat secara emosional, meskipun hadir secara fisik

Dampak Fatherless pada Anak

  1. Masalah Emosional dan Psikologis

Anak yang tumbuh tanpa ayah cenderung mengalami perasaan tidak aman, kehilangan identitas, dan keraguan terhadap harga diri. Beberapa anak mengalami kecemasan, depresi, atau kemarahan yang sulit dikendalikan.

  1. Penurunan Prestasi Akademik

Data menunjukkan bahwa anak tanpa kehadiran ayah cenderung mengalami kesulitan dalam belajar dan memiliki risiko putus sekolah yang lebih tinggi dibanding anak dengan keluarga utuh.

  1. Masalah Perilaku

Anak-anak fatherless lebih berisiko menunjukkan perilaku menyimpang, seperti kenakalan remaja, penggunaan narkoba, atau keterlibatan dalam kekerasan.

  1. Relasi Sosial yang Kurang Sehat

Kurangnya figur ayah dapat membuat anak kesulitan membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain, terutama dalam hal kepercayaan dan komitmen.

  1. Dampak pada Gender Role dan Identitas Diri

Khususnya bagi anak laki-laki, ketiadaan ayah bisa mengaburkan peran maskulinitas yang sehat. Sementara bagi anak perempuan, hal ini bisa memengaruhi cara mereka membentuk relasi dengan laki-laki di masa depan.

Mengatasi dan Mencegah Dampak Fatherless

 

Meskipun kondisi fatherless memiliki dampak signifikan, bukan berarti anak-anak yang mengalaminya tidak bisa berkembang secara sehat. Berikut beberapa langkah pencegahan dan penanganan:

  1. Peran ibu atau pengasuh yang kuat dan suportif
  2. Mentor atau figur ayah pengganti, seperti kakek, paman, guru, atau pembina rohani
  3. Konseling keluarga atau terapi psikologis
  4. Lingkungan sosial yang positif dan suportif
  5. Program bimbingan dan edukasi parenting bagi ayah

 

Sumber:

Meuwissen, A. S., & Englund, M. M. (2016). Executive function in at-risk children: Importance of father-figure support and mother parenting. Journal of Applied Developmental Psychology, 44, 72–80. https://doi.org/10.1016/j.appdev.2016.04.002Ashari, Y. (2017). Fatherless in indonesia and its impact on children ’ s psychological development. 15 (9), 16–17.

Cabrera, N.J., Volling, B.L., Barr, R., 2018. Fathers are parents, too! Widening the lens on parenting for children’s development. Child Dev. Perspect. 12 (3), 152–157.

No Comments

Tinggalkan Komentar