Penulis : Anita Rianti (Staf TK YBIS)
Sebagai orangtua pasti tidak ingin ada orang lain yang berbuat jahat apalagi sampai bertindak memukul. Namun di luar rumah, termasuk saat anak sedang bergaul dengan teman-temannya, Bahkan bisa saja ada hal-hal yang tidak terduga terjadi, seperti ada teman yang memukul atau berbuat jahat pada anak kita.
Jika anak mengadu telah dipukul temannya, sebaiknya para orang tua tidak langsung emosi. Tanyakan terlebih dahulu penyebabnya dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Bisa saja karena ucapan atau perilaku anak kita sendirilah yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.
Dan jika anak telah dipukul oleh temannya, sebaiknya orang tua tidak mengajarkan ananda untuk membalas perilaku tersebut. beritahu ananda bahwa perilaku tersebut tidak baik. Karena cara ini juga seolah mengajarkan anak untuk berperilaku kasar kepada orang lain. Bukan tidak mungkin, kedepannya nanti anak akan menggunakan cara yang sama untuk menyelesaikan permasalahannya.
Namun orang tua juga tidak disarankan untuk diam saja ketika ananda telah dipukul oleh temannya. Karena secara tidak langsung hal ini juga mengajarkan ananda untuk membenarkan tindak kekerasan kepada orang lain. Jika hal ini terus dibiarkan terjadi, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang terbiasa memendam amarah dan emosi negatifnya karena ingin menyenangkan orang lain.
Untuk mengatasi hal ini, berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani anak jika dipukul oleh temannya atau orang lain :
1. Melatih anak untuk berani mengatakan “tidak”
Latihlah anak untuk berani berkata pada siapapun yang berbuat buruk pada dirinya “Stop, saya tidak suka.” Keberanian ini harus diperkenalkan dan terus dilatih agar anak menjadi sosok yang benar-benar tegas. Hal ini sangat berguna disaat dirinya merasa terjebak di dalam sebuah masalah atau situasi yang mendesak. Kalimat ini juga seolah mempertegas jika dirinya tidak menyukai perilaku yang dilakukan teman-temannya. Ini juga akan melatih anak agar bisa mempertahankan dirinya sendiri dan menyelesaikan masalah meskipun dalam situasi terburuk.
2. Melatih anak agar mampu mengendalikan emosinya sendiri
Katakan pada anak untuk tidak apa-apa merasa marah, kecewa atau sedih terhadap apa yang dilakukan teman-temannya sendiri. Dan jelaskan jika perasaan yang sedang dialaminya ini wajar dan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang dewasa. Setelah itu, ajaklah anak untuk mengekspresikan segala jenis emosi negatifnya ini dengan cara yang benar. Bukan justru membiasakannya untuk menyakiti dirinya sendiri atau membalas perlakuan temannya.
3. Melatih kemampuan anak untuk menyelesaikan masalah
Saat anak menceritakan kejadian buruk yang sedang dialaminya, sebagai orang tua kita harus segera menanggapinya dengan tanpa emosi, tenang, tidak panik, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Jika anak dipukul oleh temannya, maka beri pengertian dan kesempatan untuk anak mengatasi masalah yang sedang ia hadapi sendiri. Ini juga bisa merangsang anak agar bisa menyelesaikan masalah nya sendiri tanpa bergantung dengan orang lain, termasuk orangtuanya sendiri. Namun harus tetap didampingi.
4. Melatih anak untuk dapat Memaafkan
Ini merupakan hal penting agar anak dapat tumbuh dengan tanpa rasa dendam. Tahapan untuk memaafkan ini tidak mudah dilakukan oleh anak karena bukan tidak mungkin anak masih menyimpan rasa marah kepada temannya. Namun perilaku untuk memaafkan orang lain ini sangat penting diajarkan sedini mungkin, karena secara tidak langsung hal ini dapat mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Itulah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kemungkinan jika anak dipukul oleh temannya dan bagaimana penanganan yang tepat dalam membantu anak dalam mengelola emosinya. Semoga bisa diterapkan ya Ma Pa!
Sumber : @talkparenting
Tinggalkan Komentar