Info
Tuesday, 14 Oct 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2026 / 2027 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

CRAB MENTALITY: SIFAT YANG HARUS DIHINDARI OLEH GURU

Monday, 4 August 2025 Oleh : admin

Oleh Wahyu Asikin, M.Pd. (Kepala SD Islam Yaa Bunayya Palembang)

Pernahkah kita mengamati perilaku kepiting-kepiting yang diletakkan di dalam sebuah ember? Jika kita perhatikan, saat ada salah satu kepiting yang hampir berhasil memanjat untuk dapat keluar dari ember maka dengan segera kepiting yang lain akan segera mencapit dan menariknya kembali ke dalam ember. Jika dilihat sekilas, fenomena kepiting menarik satu sama lain agar tidak ada yang keluar dari ember sebagai bentuk solidaritas. Akan tetapi jika diamati lebih seksama, kepiting memiliki kecenderungan untuk mati bersama, daripada bertahan hidup atau melarikan diri dari kelompoknya.

Perilaku seperti ini dapat dimaknai sebagai sifat egois dan sikap iri hati terhadap kesuksesan orang lain. Dan oleh karena itu orang yang memiliki sifat seperti ini dikatakan memiliki crab mentality atau mentalitas kepiting. Dan dalam kehidupan nyata baik di dalam dunia pertemanan ataupun pekerjaan, hal sepert ini sering kali dijumpai.

Apa aitu Crab Mentality?

Psychology Today menuliskan, crab mentality adalah sebuah fenomena psikologis yang dialami oleh manusia dengan menganalogikan perilaku kepiting sebagai perilaku egois dan selalu iri terhadap kesuksesan atau keberhasilan orang lain. Perilaku seperti ini bisa jadi sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh nyata dari crab mentality adalah ketika beberapa orang dalam satu kelompok mencoba menjatuhkan anggota kelompok lainnya yang terlihat mengalami kemajuan atau keberhasilan. Beberapa bentuk perilaku yang biasanya dilakukan untuk menghambat teman adalah dengan mengkritik tanpa tujuan untuk memperbaiki, meremehkan, hingga memanipulasi orang lain. Orang yang memiliki mentalitas kepiting akan berkata “Jika saya tidak dapat memilikinya, Anda pun tidak bisa.” Hal ini membuat orang dengan mentalitas kepiting merasa kesulitan untuk merasa tulus menghargai pencapaian teman sendiri. Dan akan berusaha supaya teman tersebut tidak meraih kesuksesan dan tetap berada pada level yang sama.

Contoh bentuk crab mentality yang mungkin kita temui dalam dunia kerja misalnya: ketika kita rajin mengikuti pelatihan, ada teman sejawat yang akan berkata “Ngapain sih, capek-capek ikut pelatihan. Mendingan hari libur digunakan untuk keluarga”. Atau ketika kita sedang berusaha belajar memanfaatkan teknologi terbaru dengan Pendidikan. Jika ada yang berkomentar “Ngapain nyusahin diri sendiri. Sudahlah, pakai cara yang sudah ada saja!” Sudah dapat dipastikan orang yang berkomentar demikian memiliki sifat kepiting atau mengidap crab mentality.

Faktor Terjadinya Crab Mentality

Salah satu hal yang menyebabkan munculnya fenomena crab mentality adalah ketergantungan manusia dalam hidup berkelompok. Ketika bergabung dalam sebuah kelompok, mentalitas kepiting dapat timbul karena berbagai faktor, seperti cemburu, malu, dendam, harga diri yang rendah, hingga sifat kompetitif. Crab mentality berpeluang besar menghinggapi orang yang sangat peduli dengan posisi sosial di kelompoknya.

Akibatnya yang ditimbulkan adalah hubungan yang tidak sehat antar anggota kelompok dan parahnya berpotensi untuk menjatuhkan orang lain apapun caranya. Jika tidak segera diatasi mentalitas ini dapat bertahan lama. Kenapa? Karena dalam dunia nyata akan selalu ada orang yang lebih kaya, pintar, dan beruntung dari orang lain. Hal ini akan membuat hidup tidak tenang dan selalu dalam kegelisahan.

Strategi menghadapi crab mentality

Sebagai seorang guru, kita jangan sampai memiliki mentalitas kepiting yang suka menghambat orang lain untuk sukses. Guru merupakan sosok panutan bagi siswanya sehingga jangan sampai memberikan contoh yang tidak baik. Supaya tidak terkena dampak buruk crab mentality, kita dapat mencoba strategi berikut ini:

  1. Gigih dan Selalu Positif
  2. Terus kembangkan nilai diri sendiri
  3. Melakukan hal yang disukai dan konsisten
  4. Mengevaluasi diri dan refleksi

Setelah kita mengetahui tentang crab mentality, jangan sampai kita sebagai guru memiliki mentalitas kepiting atau menjadi korban dengan orang sekitar yang bermental kepiting. Be yourself and do your best!

Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

Sumber: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/crab-mentality-sifat-yang-harus-dihindari-oleh-guru

No Comments

Tinggalkan Komentar