Oleh : Fithriyah Dinah Shalihah (Guru Training SD YBIS)
Ketika Abi dan Ummi mendapati terkadang anak tidak mendengarkan atau mengabaikan saat Abi dan Umi sedang berbicara, tentu terkadang Abi dan Ummi merasa kesal dan ingin marah.
Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa terkadang anak tidak mendengarkan Abi dan Ummi ketika berbicara. Kenali penyebabnya dan simak tips-tips berikut.
Mengenal Penyebab Anak Enggan Mendengarkan Kita
Tentunya sesuatu hal yang terjadi memiliki sebab dan akibat, berlaku juga terhadap perilaku anak. Mengapa anak terkadang tidak mau mendengar dan mengabaikan kita ketika sedang berbicara. Penyebab pertama yang mungkin saja terjadi adalah anak kurang bisa mengerti dari perkataan Abi dan Ummi. apabila hal ini tidak terjadi setiap saat. Barangkali sang anak kurang bisa mendengarkan dengan baik, atau kemungkinan sebenarnya anak sedang melalui tahap perkembangan untuk memilah-milah perkataan kita.
Penyebab lainnya anak tidak mau mendengar perkataan abi dan ummi, mungkin dikarenakan sang anak kesulitan untuk mengambil isi pesan dari Abi dan Ummi karena penyampaian yang terlalu panjang, dan susah dipahami oleh anak, tidak konsisten, atau dan cara penyampaian yang kurang berkenan untuk si anak.
Hal lainnya yang menyebabkan anak tidak mau mendengarkan perkataan orang tua, mungkin anak kurang bisa konsentrasi lebih, gangguan pendengaran, masalah pemrosesan pendengaran atau gangguan dalam kesehatan mental. Jika Abi Ummi merasa ada sesuatu hal yang salah dan serius dalam ketidakmampuan pendengaran anak, Alangkah baiknya, Abi dan Ummi untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada Dokter atau Psikolog.
Lalu, Bagaimana Agar Anak Mau Mendengarkan Kita?
Terdapat beberapa tips dan pendekatan yang mungkin bisa Abi dan Ummi coba agar anak belajar menjadi pendengar yang baik.
1. Perhatikan waktu yang tepat
Kita harus memahami kapan kondisi anak dapat diajak diskusi dan ketika anak sedang tidak ingin diganggu. Pastikan situasi kondisif jika ingin mengatakan sesuatu kepada sang anak. Pastikan waktu dan juga kesiapan anak untuk mendengarkan. Ketika Abi Ummi sedang bersama anak, agar mendapatkan perhatiannya, mungkin dapat mengatakan seperti, “Ummi/Abi lihat kayaknya adek lagi sibuk ya, Abi/Ummi boleh gak ngobrol sebentar sama adek?” perkataan kurang lebih seperti ini, menunjukan bahwa kita menghargai waktu si anak. Hal ini juga bisa menjadikan role model bagi si Anak jika ingin berbicara kepada Abi dan Ummi. Perkataan demikian bisa menjadi dasar perilaku untuk anak.
2. Melakukan Pengulangan
Pernahkah Abi dan Ummi mengalami, ketika sedang berbicara kepada anak namun konsentrasi anak teralihkan kepada sesuatu hal yang lain? Untuk mengatasi hal ini, Abi dan Ummi dapat meminta kepada anak untuk mengulangi apa yang mereka dengar dari percakapan Abi dan Ummi.
Teknik pengulangan ini merupakan teknik yang baik, karena selain anak menjadi pendengar yang aktif, Abi dan ummi menjadi tahu sampai mana pemahaman sang anak.
Teknik ini menjadi keterampilan dasar untuk langkah awal agar sang anak menjadi pendengar yang baik di rumah ataupun di sekolah. Perlu diingat Kembali, Abi dan ummi harus bersabar ketika anak sedang berusaha mengutarakan atau kurang bisa menyampaikan isi pikirannya. Abi dan Ummi sebaiknya tetap bersabar dalam mengulangi perkataan-perkataanya.
Hal yang perlu diingat, tidak hanya anak yang perlu mendengarkan secara aktif, namun orang tua juga harus mendengarkan secara aktif pula ketika anak sedang berbicara.
3. Tawarkan sebuah pilihan
Ketika Abi dan Ummi meminta kepada anak untuk melakukan sesuatu, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menawarkan mereka sebuah pilihan. Dengan melakukan demikian, anak merasa juga memiliki peran, kontrol dan juga merasa dihargai terhadap keputusan yang mereka ambil. Manfaat lain dari hal ini yaitu, Anak memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan.
Contohnya jika anak sulit untuk diajak mengaji atau membaca iqro. Abi dan Ummi bisa berkata “Kelihatannya kakak lagi kurang bersemangat untuk mengaji ya, kalau gitu kakak mau baca iqro 2 halaman atau 1 halaman? Dicoba ya nak bismillah, dilawan rasa malasnya, kakak bisa kok, pelan-pelan aja.”
4. Cobalah untuk melakukan sentuhan kepada anak
Sentuhan fisik kepada anak seperti mengelus anak dengan lembut, menyentuh pundak mereka, membelai rambut mereka akan mendapatkan perhatian anak saat ummi dan Abi berbicara.
5. Melakukan sesuatu dengan konsisten
Ketika Abi Ummi menyuruh anak untuk tidak memainkan gawai pada saat malam hari maka sebaiknya Abi dan Ummi tetap mengatakan hal yang sama, bukan sebaliknya. Anak akan belajar jika Abi dan Ummi menyampaikan sesuatu dengan konsisten.
Dengan kekonsitenan Abi dan Ummi dalam menyampaikan sesuatu ke anak, pada akhirnya Abi dan Ummi akan mulai melihat perubahan positif pada diri anak dalam keterampilan mendengar.
Kemudian, jika anak menjadi pendengar yang baik, pujilah kepada anak dan ucapkan terima kasih. Menurut psikologi, apabila anak tingkah laku positif anak diberi sesuatu ucapan kalimat positif seperti pujian, atau reward semisalnya, akan memperkuat tingkat laku anak dan anak akan melakukan perilaku baik yang sama lagi.
Kesimpulan dari artikel ini adalah pentingnya bagi Abi dan Ummi untuk mengajarkan dan mencontohkan pola komunikasi yang baik dan belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Dengan ini akan berdampak kepada anak untuk bisa saling menghormati sesama, terutama kepada orang tua.
Mengajarkan kepada anak untuk menjadi pendengar yang baik membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi. Namun, jika Abi Ummi berdoa dan berusaha, Insyaa Allah, anak-anak akan menjadi pendengar aktif dan komunikator yang baik.
Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat, Barakallahu fiikum.
Sumber : Parker,W. 2021. Correcting Behavior in a Child Who Won't Listen. https://www.verywellfamily.com/child-discipline-101-kids-wont-listen-1270213
Tinggalkan Komentar