Penulis : Lilis Hidayah, S.Pd.
(Kepala TK YBIS SEKIP)
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.
Ibu adalah sosok yang tidak bisa digantikan dalam kehidupan seorang anak. Sejak lahir, anak memasuki dunia melalui ikatan yang kuat dengan ibunya. Hubungan ini tidak hanya tentang memberi makan dan merawat, tetapi juga tentang pembelajaran pertama yang akan membentuk kepribadian dan karakter anak. Ibu adalah sumber kasih sayang pertama dan terpenting bagi seorang anak. Kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak, yang merupakan fondasi penting untuk perkembangan psikologis yang sehat.
Ibu tidak hanya memberikan pengajaran langsung, tetapi juga menjadi contoh yang kuat bagi anak-anak mereka. Sikap, nilai-nilai, dan perilaku ibu akan tercermin dalam perilaku anak. Oleh karena itu, ibu memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan moralitas anak-anak mereka.
Sebagai madrasah pertama, ibu memiliki peran kunci dalam pendidikan anak-anak mereka. Ibu adalah guru pertama anak, mengajarkan mereka tentang dunia sekitar, membantu mereka mengembangkan keterampilan bahasa, dan mendorong minat mereka dalam belajar. Melalui pembacaan, bermain, dan berinteraksi, ibu membantu membentuk dasar intelektual anak-anak mereka.
Hubungan antara ibu dan anak adalah ikatan seumur hidup. Meskipun anak-anak tumbuh dewasa dan mandiri, dukungan ibu tetap diperlukan sepanjang hidup. Ibu adalah tempat perlindungan yang selalu ada dalam keadaan senang maupun sedih, menjadi tempat berlindung yang nyaman bagi anak-anak mereka di tengah kerasnya dunia.
Dengan semua peran pentingnya, ibu tidak diragukan lagi adalah madrasah pertama yang memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan anak-anak mereka. Dengan kasih sayang, pengajaran, dan dukungan yang tak terbatas, ibu membantu membentuk individu yang tangguh, berempati, dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan.
Mengingat pentingnya peran ibu, maka dia perlu menyiapkan dalam dirinya faktor-faktor yang sangat menentukan dalam hal ini, di antaranya:
Faktor ini sangat penting, karena bagaimana mungkin seorang ibu bisa mendidik anaknya menjadi orang yang baik kalau dia sendiri tidak memiliki kebaikan tersebut dalam dirinya?
Faktor ini sangat berhubungan erat dengan faktor yang pertama. Menampilkan teladan yang baik dalam sikap dan tingkah laku di depan anak didik termasuk metode pendidikan yang paling baik dan utama. Pengaruh yang ditimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat terkadang lebih besar dari pada pengaruh ucapan.
Oleh karena itulah, dalam banyak ayat al-Qur’ân Allah Azza wa Jalla menceritakan kisah-kisah para Nabi Alaihissallam yang terdahulu, serta kuatnya kesabaran dan keteguhan mereka dalam mendakwahkan agama Allah Azza wa Jalla untuk meneguhkan hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dengan mengambil teladan yang baik dari mereka. Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Dan semua kisah para Rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”[Hûd/11:120]
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimîn rahimahullah berkata, “Yang menentukan keberhasilan pembinaan anak, susah atau mudahnya, adalah kemudahan taufik dari Allah Azza wa Jalla . Jika seorang hamba bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla serta berusaha menempuh metode pembinaan yang sesuai syariat Islam, maka Allah Azza wa Jalla akan memudahkan urusannya (dalam mendidik anak). Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya. “[ath-Thalâq/65:4]
Termasuk metode pendidikan yang benar adalah membiasakan anak-anak sejak dini melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan-Nya sebelum mereka mencapai usia dewasa. Hal itu agar mereka terbiasa dalam ketaatan.
Anak-anak adalah amanah (titipan Allah Azza wa Jalla) kepada kedua orang tua atau orang yang bertanggung jawab atas urusan mereka. Maka, syariat Islam mewajibkan mereka menunaikan amanah ini dengan mendidik mereka berdasarkan petunjuk agama Islam, serta mengajarkan kepada mereka hal-hal yang menjadi kewajiban mereka, dalam urusan agama maupun dunia. Kewajiban pertama yang hendaknya diajarkan kepada mereka adalah menanamkan ideologi tentang iman kepada Allah Azza wa Jalla , para malaikat, kitab-kitab suci, para Rasul Alaihissallam, hari akhirat, dan mengimani takdir Allah Azza wa Jalla yang baik dan buruk, juga memperkokoh pemahaman tauhid yang murni dalam jiwa mereka, agar menyatu ke dalam relung hati mereka. Kemudian, mengajarkan rukun-rukun Islam pada diri mereka, selalu menyuruh mereka mendirikan shalat, menjaga kejernihan bakat-bakat mereka yang baik, menumbuhkan pada watak mereka akhlak yang mulia dan tingkah laku yang baik, serta menjaga mereka dari teman pergaulan dan pengaruh luar yang buruk.
Dalam setiap langkah pertumbuhan dan pembelajaran, peran seorang ibu sebagai madrasah pertama bagi anak tidak bisa diabaikan. Seiring dengan waktu, pengaruhnya akan tetap terasa, membimbing anak-anak menuju masa depan yang cerah. Oleh karena itu, mari kita hargai dan berterima kasih kepada semua ibu yang dengan cinta tanpa syaratnya membimbing, mendidik, dan mencintai kita sejak awal kehidupan.
Sumber : https://almanhaj.or.id
Tinggalkan Komentar