Penulis : Alpiah, S.Pd.
(Guru TK YBIS Sako)
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.
Penggunaan kurikulum 2013 yang di ganti menjadi kurikulum merdeka ini menjadi sebuah perbaikan yang cukup signifikan agar tercapainya tujuan pendidikan. Guru di tuntut untuk lebih kreatif dan inovatif agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sebenarnya kurikulum merdeka ini sendiri sangat sesuai dengan salah satu cita-cita tokoh pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara di mana berfokus pada kebebasan untuk belajar secara mandiri, kreatif yang nantinya akan berdampak positif pada karakter peserta didik itu sendiri. Namun sayangnya banyak sekali pendidik bahkan orangtua didik yang masih kurang memahami tentang tujuan kurikulum merdeka ini.
Perkembangan kurikulum merdeka saat ini telah menjadi polemik tersendiri di kalangan para pendidik bahkan orangtua didik. Salah satunya yaitu penggunaan kurikulum merdeka pada jenjang PAUD. Masih banyak sekali orang-orang yang salah kaprah tentang kurikulum merdeka yang katanya tidak perlu lagi mengajarkan calistung (baca-tulis-hitung) mengingat pembelajaran di sekolah dasar sudah mengharuskan anak-anak bisa lancar baca. Padahal pada kurikulum merdeka saat ini tidak ada lagi tuntutan agar siswa sekolah dasar kelas awal harus bisa calistung. Tentunya ini menjadi permasalahan yang besar bukan ? yuk kita simak pembahasannya, Apakah kurikulum merdeka mengajarkan calistung di PAUD ?
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menjelaskan Pendidikan PAUD mengenalkan kegiatan pra-membaca, pra-matematika, dan pra-menulis kepada peserta didik, sehingga tidak ada pelarangan untuk mengajarkan calistung di PAUD. Tetapi, pendidik perlu memperhatikan dengan baik metode pengajarannya dan di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Bahkan kegiatan pengembangan di PAUD pun di perluas dengan pengembangan literasi dan numerasi dini yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak yang kemudian dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan bermakna. Salah satu contoh kegiatan pembelajaran di PAUD yang menyenangkan dengan memuat semua aspek perkembangan yaitu membuat rumah dari loose part yang dapat memantik imajinasi anak untuk belajar kreatif, menyenangkan, literasi, numerasi, NAM dan budi pekerti, STEAM, dan Jati Diri. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dan secara tidak langsung dapat mengajarkan anak-anak dalam berbagai aspek termasuk calistung.
Artinya calistung boleh di ajarkan di PAUD hanya metodenya saja yang kita buat menyenangkan. Guru di sekolah di tuntut untuk kreatif dan inovatif dalam memilih bahan ajar dan metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran satu hari bisa tercapai. Ayah bunda pun bisa menerapkan kegiatan di sekolah untuk di lakukan di rumah dengan lebih kreatif dan inovatif lagi tentunya.
Referensi :
https://www.google.co.id/amp/s/m.jpnn.com/amp/news/kurikulum-merdeka-tidak-melarang-paud-mengajarkan-calistung
https://pin.it/1Ws0YaF
Tinggalkan Komentar