Info
Saturday, 19 Jul 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Kreativitas Berbasis Nilai Islam

Tuesday, 11 March 2025 Oleh : admin

Penulis : Gita Rachma Yuandini, S.Pd.
(Guru SD YBIS)

Kreativitas dalam perspektif Islam bukanlah kebebasan liar tanpa arah. Justru sebaliknya, nilai-nilai Islam menjadi kompas yang mengarahkan imajinasi dan daya cipta siswa menuju kebaikan, keadilan, dan kemaslahatan umat. Konsep tauhid mengajarkan bahwa segala potensi dan kemampuan yang dianugerahkan kepada manusia adalah amanah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, setiap ide kreatif dan inovasi yang dihasilkan seorang Muslim hendaknya didedikasikan untuk mencari keridaan-Nya dan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan.

ما أكل أحد طعاما قط خيرا من أن يأكل من عمل يده، وإن نبي الله داود صلى الله عليه وسلم كان يأكل من عمل يده

“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik dari makan hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabiyullah Daud ‘alaihi sallam dulunya makan dari hasil kerja tangannya.”

Hadits di atas mendorong untuk bekerja dan menghasilkan sesuatu dengan tangan sendiri, yang seringkali melibatkan kreativitas dan keterampilan.

Berikut beberapa pendekatan yang dapat diterapkan lembaga pendidikan sebagai tempat tumbuh kembang kreativitas dan inovasi siswa yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

  1. Menumbuhkan Mindset Tauhid dan Tadabbur:

Mendorong siswa untuk merenungkan ciptaan Allah subahanahu wa ta’ala di alam semesta melalui pendekatan tadabbur. Mengaitkan fenomena alam dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang relevan dapat memicu rasa kagum dan keingintahuan, yang menjadi bahan bakar utama kreativitas. Pemahaman yang mendalam tentang kebesaran Allah subahanahu wa ta’ala akan melahirkan kesadaran bahwa segala potensi yang dimiliki adalah karunia yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

  1. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam dalam Proses Kreatif:

Setiap tahapan proses kreatif, mulai dari identifikasi masalah hingga pengembangan solusi, dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Misalnya, dalam mencari solusi untuk masalah sosial, siswa diajak untuk mempertimbangkan prinsip keadilan, persaudaraan, dan kepedulian terhadap sesama. Konsep maslahah (kemaslahatan) menjadi tolok ukur utama dalam menilai kebermanfaatan sebuah inovasi.

  1. Mendorong Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kolaborasi:

Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk bekerja dalam tim dan menghasilkan proyek nyata sangat efektif dalam melatih kreativitas dan inovasi. Melalui proyek, siswa belajar mengidentifikasi masalah, merancang solusi yang inovatif, mengimplementasikan ide, dan mengevaluasi hasilnya berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Kolaborasi antar siswa dengan latar belakang yang beragam akan memperkaya perspektif dan menghasilkan solusi yang lebih komprehensif.

  1. Memanfaatkan Teknologi dengan Bijak dan Bertanggung Jawab:

Teknologi adalah alat yang ampuh untuk memfasilitasi kreativitas dan inovasi. Sekolah dapat memanfaatkan berbagai platform digital, aplikasi, dan sumber daya online untuk mendukung proses pembelajaran dan eksplorasi ide siswa. Namun, penting untuk menanamkan etika penggunaan teknologi dalam Islam, termasuk bagaimana memanfaatkannya untuk tujuan yang positif dan menghindari konten yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

  1. Mengapresiasi Karya dan Inovasi Siswa

Memberikan pengakuan dan apresiasi terhadap ide-ide kreatif dan inovasi yang selaras dengan nilai-nilai Islam akan meningkatkan motivasi siswa untuk terus berkarya. Sekolah dapat mengadakan pameran proyek, kompetisi inovasi bertema Islami, atau forum presentasi di mana siswa dapat memamerkan hasil karyanya. Hal ini tidak hanya memberikan rasa bangga, tetapi juga menginspirasi siswa lain untuk mengembangkan potensi kreatif mereka.

Kreativitas tanpa batas yang berlandaskan nilai-nilai Islam akan melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual dan terampil, tetapi juga memiliki landasan moral yang kokoh. Pendidikan Islam memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan fondasi ini sejak dini, sehingga kelak lahir para inovator Muslim yang berkontribusi positif bagi dunia dengan ide-ide yang berakar pada keimanan dan berbuah kemaslahatan.

Sumber :

Rofiqoh, S. (2021). Menggugah imajinasi: Strategi Kreatif dalam Pembelajaran Agama Islam untuk Anak Tingkat Pemula. Journal of Islamic Education, Volume 5, No. 2.

https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/3752

No Comments

Tinggalkan Komentar