Penulis : Catri Pebriyani (Guru TK YBIS)
Setiap anak dilahirkan berbeda-beda. Bahkan anak yang kembar sekalipun punya bakat dan keahlian yang berbeda pula. Begitu juga dengan gaya belajar anak. Ada anak yang lebih mudah menyerap materi kalau ada bantuan alat peraga.
Dengan mengenali metode belajarnya, anak pun belajar dengan lebih efektif. Ia bisa memahami informasi lebih baik tanpa merasa frustasi saat belajar.
Pengertian Gaya Belajar Anak
Gaya belajar anak adalah istilah yang mengacu pada berbagai cara kita belajar, memproses, dan menyimpan informasi. Setiap anak kecil akan belajar melalui pengalaman langsung yang berarti, melalui menyentuh, melakukan, dan bergerak. Tak hanya itu, anak-anak juga belajar melalui penglihatan dan pendengaran. Karena itu, tawarkan berbagai pengalaman untuk membantu anak untuk mengembangkan kekuatan dan minat baru yang akan memperluas pemahamannya tentang dunia.
Macam-Macam Gaya Belajar Anak
Ada sejumlah gaya belajar anak yang umum dilakukan, yakni :
Banyak anak menggunakan kombinasi masing-masing, tetapi biasanya anak memiliki satu gaya yang paling cocok untuk mereka. Menggunakan metode belajar yang benar, akan membuat perbedaan besar dalam hal pemahaman (dan mengingat) materi anak.
Dengan mengetahui gaya belajar anak, umi abi dapat memilih metode belajar efektif yang melengkapi kekuatan daripada melawannya.
1. Gaya Belajar Audio
Anak yang belajar dengan metode audio paling bisa memahami materi dengan cara mendengarkan. Ia akan mengingat hal-hal yang didengarnya, bukan yang dilihat atau dirasakan. Misalnya, anak lebih memahami instruksi yang didikte secara verbal, bukan dalam bentuk tulisan.
Perhatikan jika saat membaca atau menghafalkan sesuatu, anak menggumamkan atau membaca keras-keras materi pelajarannya. Ini berarti Si Kecil belajar dengan gaya belajar audio. Untuk mendukung gaya belajar audio, umi abi bisa menguji pemahaman anak dengan kuis lisan.
Mintalah anak untuk menceritakan kembali rangkuman pelajarannya daripada menuliskannya di atas kertas. Di sekolah, mintalah anak untuk duduk di depan supaya ia bisa mendengarkan gurunya dengan jelas.
2. Gaya Belajar Visual
Sejumlah orang lebih menyukai gaya belajar anak visual untuk menerima informasi.
Dalam hal ini, anak cukup baik dalam memproses informasi ketika dalam penggambaran grafis dari simbol-simbol yang bermakna.
Gaya belajar visual sangat bergantung pada alat peraga seperti:
Anak akan lebih cepat belajar ketika melihat dan menyaksikan sesuatu di hadapannya. Anak dengan gaya belajar ini lebih dapat memproses informasi ketika disajikan dalam keseluruhan, daripada sedikit demi sedikit. Anak dengan gaya belajar visual cenderung melihat informasi dengan bagan dan diagram ringkasan, dibandingkan slide informasi berurutan.
Anak mungkin mudah kehilangan konsentrasi kalau hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya. Karenanya, perlu ada tambahan informasi visual untuk membantunya. Ketika diminta mengingat sesuatu, anak mungkin akan memejamkan matanya untuk membayangkan hal tersebut.
Supaya anak dengan gaya belajar visual ini bisa belajar dengan lebih efektif, mintalah anak untuk mencatat atau menggambar ide-ide pokok yang disampaikan gurunya. Terutama apabila belajar yang dilakukan tanpa gambar atau alat peraga.
Ketika anak sedang mempelajari materi baru, cobalah untuk mencari gambar-gambar atau grafik di internet yang bisa membantu pemahamannya. Ajari juga anak untuk mencatat atau menulis dengan berbagai warna untuk membantu mengingat isi catatannya.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Menurut The University of Kansas, pelajar kinestetik adalah identik dengan partisipatif yang aktif. Artinya, perlu mengambil peran aktif secara fisik dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil pendidikan terbaik mereka.
Anak kadang-kadang disebut sebagai “pembelajar taktil”, tetapi ini bisa sedikit keliru. Alih-alih hanya menggunakan sentuhan, pembelajar kinestetik cenderung melibatkan semua indra mereka secara setara dalam proses pembelajaran.
Metode kinestetik berarti anak harus bergerak atau melakukan sesuatu ketika belajar. Gaya belajar anak ini paling cepat menyerap materi sambil dipraktekkan, misalnya beraktivitas di laboratorium, bermain drama, atau sekadar bermain game sambil belajar.
Kalau Anak menghafalkan sesuatu atau berhitung sambil berjalan-jalan, mungkin ia masuk tipe kinestetik. Anak yang belajar dengan metode kinestetik juga biasanya menggunakan gestur tertentu, seperti menggoyangkan kaki atau mengibaskan telapak tangan.
Supaya lebih fokus saat membaca, ajari anak untuk menggerakan jari-jarinya mengikuti arah teks, seolah sedang menelusuri kata demi kata dengan jemarinya. Biarkan anak berjalan-jalan atau mengetuk-ngetukkan meja ketika belajar. Sebaiknya berikan jeda beberapa saat, misalnya setiap 20 menit, agar anak bisa bergerak dan beraktivitas.
Karena sifat aktif mereka, pelajar kinestetik sering kali mengalami kesulitan untuk berhasil dalam pengaturan kelas formal. Namun, adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, seperti:
Dinilai, gaya belajar anak yang tidak ‘diketatkan’ oleh peraturan ini membuat mereka lebih produktif dan percaya diri.
4. Gaya Belajar Kombinasi
Kebanyakan anak menggabungkan dua atau lebih metode belajar. Misalnya, anak bisa belajar dengan mudah jika ia membaca keras-keras catatannya sambil berjalan-jalan. Ini berarti anak adalah tipe pembelajar audio dan kinestetik. Ingat, tidak selalu ada satu jawaban yang benar. Anak umi abi mungkin termasuk dalam kategori anak yang memiliki gaya belajar anak lebih dari satu.
Cara terbaik untuk mengetahui bagaimana anak belajar dengan baik adalah dengan mencoba sejumlah gaya belajar anak berbeda dan melihat mana yang paling efektif. Apa pun kombinasi gaya belajar yang disukai Anak, yang terpenting adalah anak merasa nyaman ketika belajar.
5. Membaca dan Menulis
Mengutip Bay Atlantic University, ada gaya belajar anak lainnya yang sering dipakai saat ini. Ini adalah teknik membaca dan menulis. Gaya belajar membaca dan menulis ini artinya Anak akan lebih mudah mencerna informasi dengan bentuk kalimat yang ditulis atau yang dibacanya.
Bagi mereka, teks lebih kuat daripada representasi visual atau auditori dari sebuah informasi.
Ada berbagai cara untuk membuat anak membaca atau menulis dalam memahami pelajaran tertentu. Misalnya, akan lebih baik jika mereka melakukan beberapa hal seperti:
Orang-orang dengan cara ini biasanya berkinerja sangat baik pada tugas-tugas tertulis.
6. Gaya Belajar Analitik
Umi abi, Anak di rumah lebih menyukai tugas-tugas yang membutuhkan analisis? Sepertinya ia termasuk dalam gaya belajar anak analitik!
Dengan tipe belajar ini, mereka memiliki kemampuan untuk menganalisis suatu hal dengan teliti dan jelas terlebih dahulu. Artinya, mereka akan lebih lama ‘memproses’ atau memandang informasi. Mereka dengan tipe belajar ini terkesan belajar dengan secara bertahap dan tidak terburu-buru. Sejumlah karaktertistik anak dengan gaya belajar analitik adalah seperti:
Tipe anak dengan ini juga akan mengerjakan tugas dengan perlahan dibandingkan mengutamakan hasil. Artinya, proses dinilai sangat penting untuk pembelajaran.
Itu dia informasi mengenai gaya belajar anak yang populer yaitu gaya belajar visual, audio, kinestetik, kombinasi, membaca menulis dan analitik. Menurut Umi Abi, gaya belajar manakah yang sesuai dengan anak ?
Sumber : https://bau.edu/News/types-of-learning-styles/ https://www.orami.co.id/magazine/amp/gaya-belajar-anak
Tinggalkan Komentar