Penulis : Lilis Hidayah (Guru TK YBIS)
Pendidikan yang dimulai sejak usia dini merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap orang untuk mulai mengembangkan potensi, kemampuan, dan kapasitasnya sebagai manusia sejak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini dapat dimaknai sebagai pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Usia dini dikenal dengan istilah golden age (usia emas) yaitu usia vital bagi kehidupan setiap orang. Hal ini dikarenakan pada usia dini sel-sel otak anak berkembang dengan sangat pesat seperti spons yang mudah menyerap air. Untuk itulah pada usia ini diperlukan stimulasi-stimulasi yang tepat sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.
Setiap anak adalah spesial karena memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama tetapi ritme perkembangan akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Masa ini merupakan masa tepat untuk meletakkan dasar nilai-nilai agama/moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional anak adalah hal yang sangat penting. Maka dari itu, lingkungan terdekat yaitu keluarga harus menjadi stimulator yang baik bagi setiap tahapan perkembangan anak.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Tidak hanya bermain, namun ada aspek-aspek perkembangan yang dapat dikembangkan disana. Aspek perkembangan yang dapat dikembangkan seperti:
Salah satu kemampuan yang berkembang pada anak usia dini yaitu perkembangan motorik. Untuk meningkatkan mutu pendidikan anak sangat diperlukan pemahaman yang mendasar mengenai perkembangan diri anak terutama yang terjadi dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran agar bisa berjalan dengan efektif, menyenangkan, dan menarik, diperlukan keterampilan mengajar guru atau pengasuh.
Pembelajaran di Taman Kanak- kanak semestinya di lakukan secara berkesinambungan mengingat anak usia dini merupakan anak membutuhkan pembiasaan untuk mengerti akan sesuatu. Semakin dini anak di berikan stimulasi dan latihan-latihan yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik anak hasilnya akan semakin baik karena perkembangan motorik sangat berpengaruh terhadap aspek-aspek perkembangan lainnya, anak yang memiliki fisik yang terlatih akan memiliki lebih banyak kesempatan dalam melakukan berbagai kegiatan baru yang belum pernah anak lakukan untuk menambah pengetahuannya. Sejalan dengan hal ini, maka faktor guru dalam proses pembelajaran sangatlah menentukan, salah satu faktor yang perlu diperhatikan guru ialah sumber belajar/alat bermain sebagai sarana untuk membangkitkan motivasi anak dalam kegiatan belajar di kelas.
Seperti yang telah dituliskan di atas, perkembangan motorik anak penting dikembangkan pada usia dini. Perkembangan motorik terdiri dari motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar merupakan kemampuan anak untuk menggunakan kekuatan tangan dan kaki pada setiap aktivitas. Seperti berjalan, merangkak, melompat, menendang, dan lain-lain. Motorik halus sendiri merupakan kemampuan anak dalam melibatkan koordinasi mata dan tangan di setiap aktivitas. Aktivitas yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus misalnya memakai kaos kaki, menali sepatu, menggunakan alat makan, dan lain sebagainya.
Perkembangan motorik halus penting dikembangkan pada usia dini karena berpengaruh pada perkembangan kemampuan menulis anak pada tahapan perkembangan selanjutnya. Meskipun pada usia dini kemampuan menulis belum terlalu ditekankan agar anak harus bisa. Banyak aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan guru atau orang tua untuk menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Salah satunya adalah finger painting. Finger painting/ melukis dengan jari merupakan aktivitas menyenangkan yang melibatkan koordinasi mata dan tangan untuk melatih otot-otot tangan anak. Finger painting dapat dilakukan dengan menggunakan media cat air. Kalau pun tidak ada, guru dan orang tua bisa mengajak anak membuat cat sendiri dari bahan yang mudah ditemukan. Misalnya tepung sagu, pewarna makanan, dan air. Malibatkan anak untuk ikut serta membuat cat finger painting dapat melatih anak untuk melakukan pekerjaan dengan proses atau tahapan-tahapan. Selain itu, melukis dengan jari/ finger painting memiliki banyak manfaat untuk menstimulasi perkembangan anak.
Menurut Montolalu (2009) menyebutkan manfaat kegiatan finger painting yaitu dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih otot-otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata, melatih kecakapan mengombinasikan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan dan memupuk keindahan. Penggunaan permainan finger painting ini dimaksudkan agar anak dapat melatih otot-otot motorik halus anak lebih baik, belajar mengendalikan gerakan dan tekanan jari serta melatih koordinasi mata dan tangan sehingga dapat meningkatkan kesiapan menulis anak.
Sumber: Tuljannah, Eva., Rini, Riswanti., Sofia, Ari.(2018) Hubungan Permainan Finger Painting dengan Kemampuan Menulis pada Anak Usia Dini. Jurnal FKIP Unila,1, 54-57.
Tinggalkan Komentar