Info
Saturday, 12 Oct 2024
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023 / 2024 untuk TK dan SD Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Dosa Penghambat Doa

Wednesday, 29 May 2024 Oleh : admin

Penulis : Tari Wiranti
(Guru TK YBIS Sako)

Bismillah was shalatu was salamu’ala Rasulillah, wa ba’du

Setiap hari, kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang memengaruhi kehidupan kita. Namun, pernahkah kita berpikir tentang dampak dari keputusan kecil yang kita ambil sehari-hari ?

Apakah berlalu begitu saja ?

Tentu saja tidak,

Sesungguhnya apapun yang kita kerjakan, sekecil apapun Perkara itu, jika yang di lakukan berakibat fatal dan merugikan orang lain maka dosa pun akan terukir, Sebagai hakikat manusia yang mempunyai banyak kekurangan, sering kali tanpa sadar melakukan hal yang tertuju pada Dosa, dan jika berdoa selalu banyak meminta. Di saat doa mu tak kunjung di jabah, keputus asaan mulai membayang. Setiap doa yang dipanjatkan dijamin akan dikabulkan, namun kembali lagi kepada diri sendiri apakah sudah memanjatkan doa dengan benar?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihissalam bersabda:

“Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai’.”

Nah Di sini lah titik merah yang harus di garis bawahi, bahwasan nya Allah enggan mengabulkan Doa hambanya karna terhalang beberapa perkara yang salah satu nya adalah Dosa . Doa akan terhalang oleh Dosa dan Maksiat, Seseorang yang rajin beribadah dan berdoa, namun juga gemar berbuat dosa dan maksiat, maka Dosa dan maksiat itu berpotensi menjadi penghalang terkabulnya Doa.

Rasulullah bersabda: “Doa seseorang akan dikabulkan selama dia tidak berbuat dosa dan memutus silaturahim.” (HR. Ahmad).

sebagaimana disampaikan oleh Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Muqdisi (wafat 763 H), dalam salah satu kitabnya:

إنَّ الْعَبْدَ إذَا أَذْنَبَ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ ثُمَّ إذَا أَذْنَبَ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ حَتَّى يَبْقَى أَسْوَدَ مُرْبَدًّا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا.

Artinya, “Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa (kembali) maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai (hatinya) tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran.” (Syamsuddin al-Muqdisi, al-Adabusy Syar’iyah, [Darul ‘Alam: 1999], juz I, halaman 188).

Dalam keadaan seperti ini, dalam Al-Qur’an Allah menegaskan:

كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ. كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ. ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ

Artinya, “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka (14). Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) rabb nya (15). Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.” (QS Al-Mutaffifin: 14-16).

sebagaimana ucapan seorang ulama terdahulu, Yahya bin Mu’adz Ar-Razi: “Janganlah sekali-kali kamu merasa tidak dikabulkan (permohonanmu) ketika kamu berdoa (kepada Allah), karena sungguh kamu (sendiri) yang telah menutup pintu-pintu pengabulan (doamu) dengan dosa-dosamu.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 1154 dan dinukil Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, hal. 108)

Manusia adalah makhluk yang tidak pernah luput dari salah dan dosa. Bahkan dapat dikatakan tidak ada satu orang manusia pun di dunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan sekecil apapun kesalahan itu. Maka dari itu Seseorang yang cerdas akalnya tentu saja akan enggan melakukan dua kali kesalahan yang sama. Karena tidak ada yang lebih bodoh kecuali orang yang melakukan kesalahan yang sama secara berulangkali.

para pembaca yang budiman,

Mari kita kikis sedikit demi sedikit dosa-dosa yang telah di lakukan,demi memperlancar hajat kepada yang maha kuasa, segera bertaubat dan segara perbaiki diri menjadi hamba yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh

Sumber :

Zulfikri. (2023, Maret 22). Dilema manusia: antara salah dan lupa. https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/70645/dilema-manusia-antara-salah-dan-lupa

Taslim,Abdullah. (2016,Agustus 16).Jangan halangi terkabulnya doa dengan dosa dan maksiat.https://mahad.uin-suska.ac.id/2016/08/16/jangan-halangi-terkabulnya-doa-dengan-dosa-dan-maksiat/

 

No Comments

Tinggalkan Komentar