Penulis : Zia Ulfah (Guru TK YBIS)
Depresi pada anak sering kali tidak disadari orang tua. Kenali gejala depresi pada anak serta pencegahan dan pengobatan yang diperlukan lewat ulasan berikut !
Umumnya depresi terjadi pada orang dewasa. Faktornya bisa bermacam-macam mulai dari tekanan pekerjaan, kondisi keuangan, penyakit yang tak kunjung sembuh dan masih banyak lagi. Siapa sangka depresi juga terjadi pada anak-anak.
Jika seorang anak tampak sedih dan kesedihan itu terus berlanjut sehingga mengganggu aktivitas sosial, tugas sekolah, dan kehidupan keluarga, itu menunjukkan bahwa anak tersebut menderita depresi. Menurut WebMD, depresi bisa terjadi pada anak-anak dan remaja. Anak laki-laki lebih rentan mengalami depresi pada usia di bawah 10 tahun. Namun pada usia 16 tahun, anak perempuan memiliki insiden depresi yang lebih besar.
Tanda Gejala Depresi pada Anak
Gejala depresi anak bermacam-macam sehingga tiap anak memiliki gejala yang berbeda. Biasanya gejala depresi tidak disadari karena dianggap sebagai perubahan emosional dan psikologis yang normal. Jadi, sering kali tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Gejala utama depresi berkisar pada kesedihan, rasa putus asa, dan perubahan suasana hati. Biasanya anak menunjukkan kesedihan atau suasana hati yang buruk sama halnya seperti orang dewasa yang mengalami depresi.
Gejala-gejala yang terjadi saat anak depresi antara lain:
Gejala-gejala di atas belum tentu sama dialami anak yang satu dengan lainnya. Faktanya, sebagian besar anak mengalami gejala yang berbeda, pada waktu yang berbeda, dan kondisi yang berbeda pula. Meskipun beberapa anak dapat terus berfungsi dengan baik dalam lingkungan yang terstruktur. Biasanya anak dengan depresi berat akan banyak mengalami perubahan nyata, seperti kehilangan minat di sekolah, prestasi akademis menurun hingga perubahan tampilan.
Tanda Peringatan Depresi
Orang tua harus sangat waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa anak mereka berisiko bunuh diri. Tanda peringatan perilaku bunuh diri pada anak-anak meliputi:
Penyebab Depresi Anak
Depresi yang terjadi pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, seperti kesehatan fisik, masalah di kehidupan, riwayat keluarga, lingkungan, dan faktor genetik. Depresi bukanlah gangguan yang bisa hilang secara spontan tanpa terapi yang tepat.
Bisakah Depresi Dicegah?
Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan depresi akan lebih berisiko mengalami depresi. Misalnya pada anak dengan orang tua yang menderita depresi, akan cenderung mengalami depresi pada usia yang lebih muda. Selain itu, anak-anak atau remaja yang menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan berisiko lebih besar mengalami depresi.
Bagaimana Depresi Didiagnosa pada Anak?
Jika Anda menemui gejala depresi anak dan berlangsung setidaknya selama dua minggu, ada baiknya Anda menjadwalkan kunjungan ke dokter untuk memastikan diagnosis dan menerima terapi yang tepat. Anda bisa melakukan konsultasi lebih lanjut dengan psikiater yang khususnya menangani anak-anak.
Biasanya evaluasi kesehatan mental mencakup wawancara dengan orang tua/pengasuh, anak itu sendiri dan tes psikologis tambahan yang diperlukan. Selain itu, informasi dari orang sekitar seperti guru dan teman dapat berguna untuk menunjukkan gejala ini terjadi secara konsisten disertai perubahan perilaku pada anak.
Hingga saat ini belum ada pemeriksaan khusus baik secara medis atau psikologis untuk diagnosis depresi. Namun, penggunaan kuesioner yang diisi oleh anak dan orang tua disertai dengan hasil wawancara dapat berguna untuk membantu mendiagnosis depresi yang terjadi pada anak. Kuesioner dan sesi terapi tersebut dapat mengungkap masalah lain yang berkontribusi pada depresi, seperti ADHD, gangguan perilaku, dan OCD.
Cara Mengatasi Depresi Anak
Anda harus segera menjadwalkan kunjungan ke dokter bila anak Anda mengalami tanda-tanda depresi selama minimal dua minggu. Kunjungan ke dokter akan membantu pengobatan yang sesuai untuk depresi. Pilihan pengobatan untuk anak-anak dengan depresi saja seperti pada orang dewasa, yakni psikoterapi (konseling) dan pengobatan. Dokter Anda akan menyarankan psikoterapi terlebih dahulu. Jika tidak ada perbaikan secara signifikan baru mempertimbangkan obat antidepresan sebagai terapi tambahan. Kombinasi psikoterapi dan pengobatan biasanya paling efektif dalam mengobati depresi.
Pemantauan Jangka Panjang
Seperti pada orang dewasa, depresi pada anak juga dapat terjadi lagi di kemudian hari. Depresi sering kali terjadi bersamaan dengan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting melakukan diganosis, pengobatan dini, dan pemantauan ketat di kemudian hari. Anda mungkin menunda mencari bantuan profesional tenaga kesehatan karena stigma sosial terkait gangguan mental. Padahal penting bagi orang tua untuk memahami depresi dan menyadari pentingnya pengobatan agar anak dapat tumbuh sehat baik secara fisik maupun psikologisnya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui dampak depresi di masa remaja dan dewasa anak Anda.
Pada dasarnya, jika menemukan gejala anak yang depresi segera konsultasikan dengan dokter dan terapis berpengalaman. Gangguan psikologis muncul dengan keluhan kesulitan dalam pengelolaan emosi, pola pikir yang negatif, masalah sosial/keluarga. Bahkan bisa menimbulkan gangguan fisik lain, seperti sesak napas, naiknya asam lambung, sakit kepala, dan lainnya. Oleh karena itu perlu penanganan yang tepat. yang bisa membantu individu membentuk pola pikir sehat dan kehidupan lebih bahagia. Anda dapat melakukan terapi sesuai kebutuhan dengan dibantu oleh psikiater dan psikolog yang kompeten sesuai bidangnya.
Sumber : Telah direview oleh dr. Sylvani Gani Sumber: https://www.ciputramedicalcenter.com/depresi-pada-anak-kenali-ciri-cirinya/
Tinggalkan Komentar