Oleh : Adi Prayoga
Dari ceramah Syaikh Sa’ad As-Syitsry, Ahkam Al Maulud,
“Anak adalah karunia. Kehadiran mereka adalah nikmat. Anak dan keturunan memang dapat melahirkan ragam kebaikan. Dalam kehidupan rumah tangga, anak-anak dan keturunan ibarat tali pengikat yang dapat semakin menguatkan hubungan pasangan suami istri. Dan dari sana lah kemudian akan tercipta keharmonisan dalam rumah tangga; sakinah, mawaddah dan rahmah.”
Dari sisi ini saja, anak-anak dengan sendirinya merupakan rizki Allah bagi manusia. Karena rizki sejatinya adalah segala hal yang bermanfaat dan menyenangkan penerimanya. Belum lagi dari sisi yang lain, Allah menjanjikan bahwa setiap anak yang terlahir akan Allah jamin rizkinya. Allah berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” –
– Q.S. Al An’am : 151
Selanjutnya, jika anak-anak itu adalah anak-anak yang shaleh dan shalehah, yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, maka semakin bertambahlah karunia yang Allah berikan kepada kedua orang tuanya. Hidup kian berkah dengan kehadiran mereka.
Bisa jadi, kerja keras orang tua mendidik anak-anaknya menjadi hamba-hamba Allah yang shaleh menjadi sebab semakin berkahnya rizki yang didapatkan. Karena orang tua yang sungguh-sungguh mendidik anak-anaknya, berarti ia telah bertakwa kepada Allah. Dan Allah berfirman tentang buah dari ketakwaan:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
– QS. Ath Thalaq [65]: 2-3)
Kalau ajaran Islam memerintahkan untuk memperbanyak keturunan. Lain halnya dengan program “Dua anak itu lebih baik”, slogan tersebut jelas bermaksud untuk mempersedikit jumlah umat Islam ini. Dakwah seperti ini bertentangan dengan dakwah Islam.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin memberikan keterangan,
“Seruan untuk mempersedikit keturunan adalah seruan orang-orang kafir atau orang-orang jahil. Orang-orang kafir jelas sangat ingin jumlah umat Islam itu sedikit. Orang jahil pun demikian tak tahu maksud dan manfaat dari punya banyak keturunan. Ia hanya ingin melampiaskan syahwat saja pada pasangannya tanpa bermaksud untuk menambah keturunan atau mempersedikitnya”.
Ketahuilah, anak selalu mendatangkan kebaikan. Allah akan membuka pintu rezeki yang tak pernah kita bayangkan dengan sebab adanya anak tersebut. Karena Allah sendiri yang menyatakan,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya”
– Q.S. Huud : 6.
Sampai-sampai khawatir punya keturunan lagi, akhirnya para wanita menggunakan berbagai alat atau cara pencegah kehamilan (di antaranya: mengikuti program KB atau Keluarga Berencana dengan dua anak saja, -pen). Ada bahaya dari program semacam ini, di samping menghalangi maskud syari’at untuk memperbanyak keturunan.” (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 11: 31).
Berbeda lagi halnya jika seorang pasangan suami istri belum dikaruniakan oleh Allah seorang keturunan, tentu Allah yang paling mengetahui apa hikmah dibaliknya dan hal itu ujian bagi mereka untuk terus berikhtiar agar memiliki keturunan.
Semoga para orangtua dikaruniakan oleh Allah keturunan yang shalih dan shalihah agar bisa memberikan manfaat setelah mereka wafat.
Sumber Referensi : https : //rumaysho.com/10603-dua-anak-lebih-itu-lebih-baik https : //muslim.or.id/9511-banyak-anak-banyak-rezeki
Tinggalkan Komentar