Penulis : M. Rizky Perdana, M.Pd
(Guru SD YBIS)
Dalam kurun waktu tiga dekade, semakin banyak masyarakat dunia yang mengenal dan berminat untuk mempelajari bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dari semakin bertambahnya pula universitas terkemuka di dunia yang mengajarkan bahasa Indonesia di antaranya, Yale University di Amerika Serikat, University of Melbourne di Australia, dan SOAS University of London di Inggris. Ini terjadi karena bahasa Indonesia telah mulai mengambil perannya sebagai alat diplomasi lunak dari berbagai aspek, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Kondisi ini membuka peluang bagi para penutur asing meniti karier di Indonesia, seperti diplomat asing, pebisnis, anggota militer, atau ilmuwan. Implikasinya, mereka semakin tertarik untuk bisa belajar bahasa Indonesia secara langsung di Indonesia.
Bagi penutur asing, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah dipelajari karena asal-usul atau strukturnya sederhana dan berbeda dengan bahasa negara lain. Misalnya, bahasa Indonesia tidak terdapat kala (tenses), tingkatan, atau tata bahasa gender yang sering ditemukan dalam bahasa Inggris atau Prancis. Selain itu, penggunaan alfabet Latin (A–Z) menjadi salah satu alasan mudahnya belajar bahasa Indonesia, tidak seperti belajar bahasa Mandarin, Korea, Jepang, dan Thailand.
Di sisi lain, bahasa Indonesia ternyata juga dianggap sulit untuk dipelajari dari segi pelafalan dan pemahaman kosakata. Hal ini mungkin terjadi apabila penutur asing belajar secara autodidak di negara asal mereka. Akibatnya, pelafalan bahasa Indonesianya tidak sesuai dengan kaidahn. Meskipun demikian, mempelajari pelafalan dapat dilakukan dengan mudah melalui peningkatan intensitas pemakaian dan pendengaran (pembiasaan) kosakata, khususnya jika mereka berada di lingkungan penutur jati bahasa Indonesia. Selain itu, penggunaan imbuhan bahasa Indonesia, seperti me-, memper-, ber-, meng-, dan -kan menjadi tantangan tersendiri bagi penutur asing yang harus memahami bahwa penggunaan imbuhan-imbuhan tersebut bergantung pada konteks dan arti katao. Penutur asing akan membutuhkan waktu dan latihan ekstra untuk memahami dan menguasai penggunaan imbuhan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang sulit. Struktur bahasa Indonesia yang sederhana dan alfabet Latin yang digunakan menjadi alasan tersendiri bahwa bahasa Indonesia mudah dipahami terlepas dari adanya tantangan dalam pelafalan kosakata dan penggunaan imbuhan tertentu. Sehingga, belajar bahasa Indonesia itu mudah khususnya bagi penutur asing asalkan mereka bersungguh-sungguh, berkomitmen terhadap pembelajaran, dan berlatih secara konsisten. Jika mereka lakukan hal ini, tidak menutup kemungkinan mereka dapat mencapai tingkat kemahiran berbahasa Indonesia yang baik.
Sumber : https://languagecenter.unj.ac.id/2023/10/09/belajar-bahasa-indonesia-mudah-atau-sulit/
Tinggalkan Komentar