Info
Monday, 14 Oct 2024
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023 / 2024 untuk TK dan SD Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Alexithymia, Kondisi Sulit Mengungkapkan Emosi

Monday, 12 February 2024 Oleh : admin

Penulis : Adelia Intan Rahmaniar, S.I.Kom
(Guru TK YBIS Sako)

Alexithymia adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya. Meski tidak berbahaya, alexithymia tetap perlu diatasi karena dapat memengaruhi kehidupan sosial penderitanya.

Orang dengan alexithymia tidak mampu mengenali emosinya sendiri dan orang lain. Misalnya, ketika sedang berduka, penderitanya tampak tidak sedih dan terlihat tidak dapat menerima rasa empati dari orang lain.

Begitu pula saat penderita alexithymia sedang senang. Ia tidak mampu menunjukkan ekspresi bahagianya. Hal ini terkadang membuat orang lain menilai bahwa ia merupakan sosok yang dingin, sombong, bahkan tidak memiliki empati.

Padahal, orang dengan alexithymia tidak mengetahui perasaan apa yang mereka rasakan, bahkan menunjukkannya saja tidak bisa. Namun, bukan berarti setiap orang dengan kondisi ini memiliki masalah dalam mengekspresikan dan mengidentifikasi emosi.

Seorang yang memiliki alexithymia mungkin mendeskripsikan diri mereka sendiri mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi yang dianggap wajar secara sosial. Sedangkan anak lainnya mungkin juga kesulitan mengidentifikasi emosi mereka.

Penyebab Alexithymia

Penyebab alexithymia belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinan berasal dari genetik. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kerusakan otak pada insula yang berperan dalam keterampilan sosial, empati, dan emosi.

  • Kehilangan fungsi insula. Sebuah penelitian menghubungkan antara lesi insula dengan sikap apatis dan gangguan kecemasan. Empati adalah kemampuan untuk merasakan, memahami, dan seakan-akan mengalami perasaan orang lain dengan diri sendiri. Agar bisa diproses dan dirasakan, anak Anda memerlukan fungsi insula. Banyak penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara insula anterior dengan empati.
  • Gejala autisme sangat luas, tapi masih ada beberapa stereotip terkait dengan kondisi ini. Salah satu stereotip utama adalah kurangnya empati dan pernyataan itu sebagian besar sudah dibantah. Penelitian tahun 2018 menunjukkan hasil bahwa alexithymia adalah penyebab dan akibat perilaku autis. Ini berarti alexithymia berhubungan dengan autisme. Dengan kata lain, alexithymiamungkin yang menyebabkan kurangnya empati, bukan autisme itu sendiri.
  • Baik pria maupun wanita bisa mengidap alexithymia yang secara konsisten menjadi bagian dari kepribadian. Namun, terdapat beberapa bukti bahwa alexithymialebih sering dialami oleh pria, orang dewasa dengan usia lanjut, tingkat pendidikan rendah, dan status sosial ekonomi rendah. Sebuah penelitian di American Psychiatric Association Publishing, menunjukkan bahwa tingkat alexithymiayang tinggi, yakni sekitar 40% hingga 60% dilaporkan pada pasien dengan gangguan psikosomatis dan kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan, yakni 13% hingga 58% dan 32% hingga 51% pasien dengan gangguan depresi.
  • Gangguan alexithymia bisa terjadi pada orang yang pernah mengalami trauma, terutama pada masa kanak-kanak. Trauma yang tidak pernah diobati dapat menyebabkan perubahan pada otak yang nantinya menyulitkan anak untuk merasakan dan mengidentifikasi emosi di kemudian hari.

 

Perawatan untuk Penderita Alexithymia

Jika Anda merawat seorang anak atau orang dewasa dengan alexithymia, sadari bahwa tidak mampu menerima isyarat, reaksi datar, atau kurangnya pengenalan emosional disebabkan oleh masalah neurobiologis dan psikologis. Berikut ini beberapa pilihan perawatan untuk anak yang mengidap alexithymia.

  • Psikoterapi Kelompok. Terapi kelompok menawarkan cara interaktif kepada anak dengan alexithymia untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka sendiri, serta mengalami pertukaran emosi yang bermakna dengan orang lain. Teknik psikoterapi ini juga memperdalam relasi antara anak dan orang lain.
  • Hipnosis dan Relaksasi. Umumnya, psikoterapi memanfaatkan berbicara sebagai cara untuk mengurangi gejala alexithymia, sedangkan hipnosis dan relaksasi cenderung ke arah imajinasi yang dipandu untuk membantu meningkatkan pemahaman emosional. Carilah workshop pelatihan relaksasi di komunitas tertentu dan jangan ragu meminta bantuan ahli hipnotis berlisensi saat menggunakan perawatan hipnosis untuk anak dengan alexithymia.

Tips Merawat Anak dengan Alexithymia

Berikut sejumlah tips untuk membantu anak yang tidak bisa memahami emosi mereka dengan baik.

 

  1. Mengajari Jenis-jenis Perasaan

Anda dapat membantu mereka dengan menyebutkan jenis-jenis perasaan dengan tepat. Misalnya Anda bisa berkata, “Ibu harus pergi kerja dan kamu sedih sambil mengucapkan selamat tinggal” atau “Kamu marah karena dia merebut mainanmu”.

Ketika Anda mengajari anak untuk menyebutkan jenis perasaan ketika sesuatu terjadi, anak akan membangun kosakata emosional dari waktu ke waktu dan sampai mereka dapat mengidentifikasi perasaan itu. Ini akan membantu mereka mempelajari dasar-dasar mengungkapkan perasaan dengan tepat.

 

  1. Mengajarkan Cara Mengungkapkan Perasaan

Cara yang terbaik untuk mengajarkan anak adalah dengan memberikan contoh. Mulailah dengan membicarakan perasaan Anda sendiri dan jelaskan cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan tersebut. Lalu pancing anak Anda untuk menemukan solusi dari berbagai situasi. Berikut contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan sebagai permulaan:

“Orang itu membenturkan kepalanya di dinding, menurutmu bagaimana perasaannya?”

“Anda frustasi karena kesulitan meletakkan kotak itu di rak. Apa yang bisa Anda lakukan?”

“Bagaimana dengan meminta bantuan orang lain?”

  1. Temani Anak saat Merasa Kesulitan

Balita dan anak prasekolah perlu terhubung dengan ibu dan ayahnya untuk mengatur dan menangani emosi mereka. Ketika anak Anda terlihat kesal atau kewalahan, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengajaknya untuk mengobrol. Ini membantu Anda melihat sesuatu dari sudut pandang anak, memahami alasan di balik kesulitan mereka, dan memungkinkan Anda merespons dengan tepat.

Para ahli menganjurkan agar orangtua memeluk anak saat mereka mengalami kesulitan, karena hal ini terbukti efektif dalam mengatur emosi mereka.

  1. Jangan Menghukum Anak

Metode disiplin seperti memukul, memberi konsekuensi, dan mempermalukan anak sering kali digunakan untuk memperbaiki perilaku buruk anak. Namun, metode ini tidak membantu mereka dalam mengatasi masalah emosi. Akibatnya anak mencoba untuk menahan emosi mereka sampai mereka mencapai titik di mana emosi itu meledak suatu hari nanti.

  1. Berikan Pujian dan Terus Berlatih

Berikan pujian kepada anak Anda setiap kali mereka berhasil menyampaikan perasaannya. Ini memberikan pesan bahwa mereka melakukan hal dengan benar dan menunjukkan bahwa Anda bangga dengan mereka. Anak harus tahu bahwa tidak masalah untuk mengungkapkan perasaan mereka. Berikan banyak kesempatan untuk mereka menanggapi perasaan dengan cara yang tepat.

 

Sumber:

Bella, Airindya. 2023. “ Alexithymia, Kondisi Ketika Sulit Mengungkapkan Emosi”.

https://www.alodokter.com/alexithymia-kondisi-ketika-sulit-mengungkapkan-emosi

Jonathan, Edwin. 2020. “Alexithymia, Penyebab Anak Sulit Ungkapkan Emosi”. https://linksehat.com/artikel/alexithymia-penyebab-anak-sulit-ungkapkan-emosi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No Comments

Tinggalkan Komentar