Penulis : Adelia Intan Rahmaniar, S.I.Kom
(Guru TK YBIS Sako)
Alexithymia adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya. Meski tidak berbahaya, alexithymia tetap perlu diatasi karena dapat memengaruhi kehidupan sosial penderitanya.
Orang dengan alexithymia tidak mampu mengenali emosinya sendiri dan orang lain. Misalnya, ketika sedang berduka, penderitanya tampak tidak sedih dan terlihat tidak dapat menerima rasa empati dari orang lain.
Begitu pula saat penderita alexithymia sedang senang. Ia tidak mampu menunjukkan ekspresi bahagianya. Hal ini terkadang membuat orang lain menilai bahwa ia merupakan sosok yang dingin, sombong, bahkan tidak memiliki empati.
Padahal, orang dengan alexithymia tidak mengetahui perasaan apa yang mereka rasakan, bahkan menunjukkannya saja tidak bisa. Namun, bukan berarti setiap orang dengan kondisi ini memiliki masalah dalam mengekspresikan dan mengidentifikasi emosi.
Seorang yang memiliki alexithymia mungkin mendeskripsikan diri mereka sendiri mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi yang dianggap wajar secara sosial. Sedangkan anak lainnya mungkin juga kesulitan mengidentifikasi emosi mereka.
Penyebab Alexithymia
Penyebab alexithymia belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinan berasal dari genetik. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kerusakan otak pada insula yang berperan dalam keterampilan sosial, empati, dan emosi.
Perawatan untuk Penderita Alexithymia
Jika Anda merawat seorang anak atau orang dewasa dengan alexithymia, sadari bahwa tidak mampu menerima isyarat, reaksi datar, atau kurangnya pengenalan emosional disebabkan oleh masalah neurobiologis dan psikologis. Berikut ini beberapa pilihan perawatan untuk anak yang mengidap alexithymia.
Tips Merawat Anak dengan Alexithymia
Berikut sejumlah tips untuk membantu anak yang tidak bisa memahami emosi mereka dengan baik.
Anda dapat membantu mereka dengan menyebutkan jenis-jenis perasaan dengan tepat. Misalnya Anda bisa berkata, “Ibu harus pergi kerja dan kamu sedih sambil mengucapkan selamat tinggal” atau “Kamu marah karena dia merebut mainanmu”.
Ketika Anda mengajari anak untuk menyebutkan jenis perasaan ketika sesuatu terjadi, anak akan membangun kosakata emosional dari waktu ke waktu dan sampai mereka dapat mengidentifikasi perasaan itu. Ini akan membantu mereka mempelajari dasar-dasar mengungkapkan perasaan dengan tepat.
Cara yang terbaik untuk mengajarkan anak adalah dengan memberikan contoh. Mulailah dengan membicarakan perasaan Anda sendiri dan jelaskan cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan tersebut. Lalu pancing anak Anda untuk menemukan solusi dari berbagai situasi. Berikut contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan sebagai permulaan:
“Orang itu membenturkan kepalanya di dinding, menurutmu bagaimana perasaannya?”
“Anda frustasi karena kesulitan meletakkan kotak itu di rak. Apa yang bisa Anda lakukan?”
“Bagaimana dengan meminta bantuan orang lain?”
Balita dan anak prasekolah perlu terhubung dengan ibu dan ayahnya untuk mengatur dan menangani emosi mereka. Ketika anak Anda terlihat kesal atau kewalahan, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengajaknya untuk mengobrol. Ini membantu Anda melihat sesuatu dari sudut pandang anak, memahami alasan di balik kesulitan mereka, dan memungkinkan Anda merespons dengan tepat.
Para ahli menganjurkan agar orangtua memeluk anak saat mereka mengalami kesulitan, karena hal ini terbukti efektif dalam mengatur emosi mereka.
Metode disiplin seperti memukul, memberi konsekuensi, dan mempermalukan anak sering kali digunakan untuk memperbaiki perilaku buruk anak. Namun, metode ini tidak membantu mereka dalam mengatasi masalah emosi. Akibatnya anak mencoba untuk menahan emosi mereka sampai mereka mencapai titik di mana emosi itu meledak suatu hari nanti.
Berikan pujian kepada anak Anda setiap kali mereka berhasil menyampaikan perasaannya. Ini memberikan pesan bahwa mereka melakukan hal dengan benar dan menunjukkan bahwa Anda bangga dengan mereka. Anak harus tahu bahwa tidak masalah untuk mengungkapkan perasaan mereka. Berikan banyak kesempatan untuk mereka menanggapi perasaan dengan cara yang tepat.
Sumber:
Bella, Airindya. 2023. “ Alexithymia, Kondisi Ketika Sulit Mengungkapkan Emosi”.
https://www.alodokter.com/alexithymia-kondisi-ketika-sulit-mengungkapkan-emosi
Jonathan, Edwin. 2020. “Alexithymia, Penyebab Anak Sulit Ungkapkan Emosi”. https://linksehat.com/artikel/alexithymia-penyebab-anak-sulit-ungkapkan-emosi
Tinggalkan Komentar