Info
Saturday, 19 Jul 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

ANAK DIDIK DAN TANTANGAN MENTAL DI ERA DIGITAL

Saturday, 7 September 2024 Oleh : admin

Penulis : Novalia Agustina S.Pd.
(Guru SD YBIS)

Era digital membawa transformasi besar dalam dunia pendidikan. Anak didik kini tumbuh dalam lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi, terutama internet, media sosial, dan perangkat pintar. Di satu sisi, digitalisasi menawarkan kemudahan akses informasi dan pembelajaran yang fleksibel. Namun di sisi lain, terdapat tantangan besar terhadap kesehatan mental anak didik.

Tantangan Mental yang Dihadapi Anak Didik

  1. Kecanduan Gawai dan Internet

Penggunaan gawai yang berlebihan berdampak pada keseimbangan hidup anak didik. Mereka lebih sering berinteraksi dengan layar ketimbang manusia, yang dapat menimbulkan isolasi sosial, kurang tidur, dan masalah konsentrasi.

  1. Cyberbullying

Media sosial membuka ruang untuk perundungan digital (cyberbullying) yang sulit diawasi oleh orang tua maupun guru. Anak didik yang menjadi korban bisa mengalami kecemasan, depresi, bahkan trauma jangka panjang.

  1. Tekanan untuk “Selalu Terhubung”

Keharusan untuk selalu online dan aktif di platform digital memicu tekanan psikologis. Anak didik merasa perlu tampil sempurna dan mengikuti tren agar tidak tertinggal (FOMO – Fear of Missing Out), yang dapat memicu rasa cemas dan kurang percaya diri.

  1. Kurangnya Keterampilan Regulasi Diri

Anak-anak sering kali belum mampu mengelola waktu, emosi, dan impuls mereka secara mandiri di dunia digital. Ini menyebabkan penurunan produktivitas belajar dan munculnya stres akademik.

Peran Sekolah dan Orang Tua

  1. Pendidikan Literasi Digital

Sekolah perlu mengajarkan literasi digital secara eksplisit, termasuk cara sehat menggunakan internet, menghindari konten berbahaya, dan memahami etika digital.

  1. Pendidikan Kesehatan Mental

Pendidikan tentang kesehatan mental harus menjadi bagian kurikulum. Anak didik perlu dibekali kemampuan mengenali dan mengelola emosi mereka.

  1. Pendampingan dan Dialog Terbuka

Orang tua dan guru harus menjadi pendengar aktif dan terbuka terhadap permasalahan anak di dunia digital.

  1. Batasan Waktu Layar yang Sehat

Pengaturan jadwal yang seimbang antara belajar, bermain, dan istirahat harus ditegakkan secara konsisten.

Meskipun era digital membawa manfaat besar dalam pendidikan, kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan mental yang dihadapi anak didik. Keseimbangan, pendidikan literasi digital, dan dukungan emosional adalah kunci untuk memastikan bahwa teknologi menjadi alat bantu belajar, bukan sumber gangguan psikologis.

sumber

WHO. (2020). Guidelines on Physical Activity, Sedentary Behaviour and Sleep for Children Under 5 Years of Age [https://www.who.int/publications/i/item/9789241550536](https://www.who.int/publications/i/item/9789241550536)

UNICEF. (2021). The State of the World’s Children 2021: On My Mind – Promoting, protecting and caring for children’s mental health. [https://www.unicef.org/reports/state-worlds-children-2021](https://www.unicef.org/reports/state-worlds-children-2021)

American Academy of Pediatrics. (2016). Media and Young Minds. [https://pediatrics.aappublications.org/content/138/5/e20162591](https://pediatrics.aappublications.org/content/138/5/e20162591)

Tulisan Lainnya

No Comments

Tinggalkan Komentar