Oleh : Lilis Hidayah, S.Pd. (Guru TK YBIS)
Mengajarkan kebaikan pada anak perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya adalah bersedekah. Maka setiap orang tua sebaiknya mempelajari cara mengajarkan anak bersedekah. Membicarakan soal uang bukan hanya soal menabung dan bagaimana menghasilkan uang, tetapi juga bersedekah.
Mengajari anak-anak untuk bersedekah atau menyumbang untuk amal berarti Parents telah membesarkan seorang anak yang berpengetahuan luas dan penuh kasih. Rasa ingin memberi kepada yang membutuhkan tidak serta merta datang begitu saja dalam diri seseorang. Diperlukan pembiasaan sejak kecil agar kegiatan memberi menjadi sesuatu yang tertanam dalam dirinya.
7 Cara Mengajarkan Anak Bersedekah yang Abi dan Ummi Lakukan
Meski belum sepenuhnya mengerti, Abi Ummi bisa mulai mengajarkan anak bersedekah sedini mungkin dengan cara berikut ini :
1. Mengenalkan Anak pada Empati
Ketika berbicara tentang interaksi dengan orang lain, orang tua harus mendiskusikan konsep empati dengan anak-anak mereka sesegera mungkin. Mengembangkan kemampuan anak untuk mengenali perasaan orang lain sejak dini dapat membentuk anak untuk memiliki kesopanan dan keinginan untuk berkolaborasi di masa depan.
Anak-anak yang sangat kecil mungkin tidak menyadari bahwa orang lain memiliki perasaan, ide, dan emosi mereka sendiri. Seiring dengan pertambahan usia dan Anda yang mengajarkannya secara konsisten, anak akan memahami dan menghormati bahwa setiap orang memiliki perasaan.
2. Ajarkan Anak Bersedekah dengan Memberi Contoh
Anak-anak lebih mudah mempelajari sesuatu dengan visual. Cara terbaik untuk mengajarkan mereka bersedekah adalah dengan mencontohkannya. Percuma bila Abi Ummi hanya meminta mereka untuk bersedekah, tetapi Anda sendiri tidak pernah melakukannya di depan anak. Selain itu, jangan hanya melakukan sedekah sesekali saja, tapi jadikan kegiatan tersebut sebagai sebuah kebiasaan. Sehingga kelak anak pun akan menjadikannya bagian rutin dalam kehidupan mereka.
3. Bicarakan Mengenai Pentingnya Bersedekah
Selain memberikannya contoh, orang tua juga perlu membicarakan pada anak mengenai pentingnya bersedekah. Jelaskan kepada mereka mengapa Anda memberikan uang atau hadiah kepada yang membutuhkan. Sampaikan juga bagaimana senangnya perasaan Anda saat berhasil membantu orang lain.
4. Eksplorasi Cara Bersedekah yang Berbeda
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersedekah. Sehingga anak dapat mempelajari nilai memberi dan banyak pilihan bagi anak-anak untuk menyisihkan apa yang mereka miliki. Beberapa cara bersedekah yang bisa Anda lakukan bersama anak adalah:
5. Melibatkan Anak pada Kegiatan Amal
Pastikan Abi Ummi selalu mengajak dan melibatkan anak saat akan bersedekah. Misalnya dengan ikut membungkus makanan yang akan diberikan, memilih pakaian atau mainan mana yang akan disumbangkan, menyiapkan celengan untuk anak dapat menyisihkan uangnya dan kemudian diberikan kepada yang membutuhkan. Dengan begitu anak akan lebih memahami makna bersedekah dan anak bisa melihat langsung proses bersedekah secara konkret.
6. Mengajarkan Anak Bersedekah Mulai dari Lingkungan Terdekat
Akan lebih mudah bagi anak bila kita memberikan contoh dari yang sudah familier bagi mereka. Anda bisa memulainya dengan memberikan sedekah pada tetangga terdekat. Cobalah untuk mencari tahu apakah di wilayah tempat tinggal Abi Ummi ada anak yatim atau lanjut usia yang tinggal sendirian. Abi Ummi bisa mengunjungi mereka untuk memberikan sedekah secara rutin dalam suatu periode waktu tertentu.
7. Mengunjungi Panti Asuhan
Mengunjungi panti asuhan juga bisa menjadi cara untuk membiasakan anak bersedekah. Abi Ummi bisa mengajak anak ke panti asuhan saat Hari Raya tiba. Ajak mereka untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di panti asuhan.
Kegiatan ini juga bisa dilakukan dengan berkolaborasi dengan sekolah dimana anak Abi Ummi bersekolah. Sehingga akan semakin menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama yang membutuhkan.
Nah, itulah beberapa cara mengajarkan anak sedekah sejak dini yang bisa Abi Ummi lakukan. Satu hal terpenting yang harus diingat adalah lakukan kegiatan amal ini secara rutin sehingga anak bisa menjadikannya suatu kebiasaan hingga dewasa.
Sumber : www.theasianparents.com
Tinggalkan Komentar