Penulis : Khoulah, S.Pd
(Guru TK YBIS Sako)
Jangan hanya bangga dengan nilai akademik yang tinggi, karena keberhasilan sejati tidak hanya diukur dari angka-angka di atas kertas. Anak-anak kita jauh lebih membutuhkan pendidikan agama dan pembentukan akhlak mulia yang akan menjadi bekal utama mereka dalam menghadapi kehidupan dunia dan akhirat. Akhlak yang baik serta keimanan yang kokoh adalah investasi terbaik yang lebih berharga daripada sekadar prestasi duniawi.
Prestasi akademik itu penting, tetapi bukanlah segalanya. Nilai yang tinggi di sekolah tidak akan berarti banyak jika tidak disertai dengan akhlak yang mulia dan iman yang kokoh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kita betapa pentingnya memberikan perhatian kepada pendidikan agama. Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab atas perkembangan iman dan akhlak anak-anak kita, lebih dari sekadar prestasi duniawi mereka.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Inilah pentingnya memprioritaskan pendidikan agama, karena inilah investasi terbaik yang akan mengantarkan anak-anak kita pada keberhasilan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama dan pembentukan akhlak pada anak bukan hanya tanggung jawab duniawi, tetapi juga memiliki dampak abadi yang terus mengalir hingga akhirat. Karena itu, dalam mendidik anak, orang tua juga perlu bijak dalam memanfaatkan nikmat duniawi yang diberikan Allah untuk mendukung bekal menuju akhirat. Allah Ta’ala berfirman,
وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77).
Dalam surah Adz-Dzariyat juga disebutkan,
قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ (10) الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ (11)
“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan yang lalai.” (QS. Adz-Dzariyat: 10-11)
Betapa banyak anak yang dididik dengan akademik yang bagus, tetapi tidak giat dalam melaksanakan shalat lima waktu, terutama shalat Subuh. Hal ini menjadi keprihatinan besar karena shalat adalah kewajiban yang paling utama dan harus diingatkan kepada anak-anak kita sejak dini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya pengajaran shalat sejak kecil. Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun.” (HR. Abu Daud, no. 495).
Hadits ini mengajarkan bahwa membiasakan anak dengan kewajiban agama adalah tugas orang tua, dan ini harus disertai doa agar Allah memberikan taufik kepada mereka. Tanpa doa, sulit bagi kita untuk mencapai tujuan memiliki anak yang shalih, karena kesalehan adalah anugerah Allah.
Sumber : Rumaysho.com
Tinggalkan Komentar