Info
Sunday, 13 Oct 2024
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023 / 2024 untuk TK dan SD Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Dampak Negatif Pola Asuh Otoriter Pada Anak

Thursday, 12 October 2023 Oleh : admin

Penulis : Alpiah,S.Pd.
(Guru TK YBIS Sako)

Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.

Masa kanak-kanak adalah masa bermain, dimana orang tua sangat berperan besar terhadap proses tumbuh kembang sang anak. Anak-anak sangat membutuhkan stimulasi dari lingkungan sekitarnya sehingga anak dapat mengalami proses perkembangannya secara optimal. Pembentukan karakter juga dapat di tentukan bagaimana cara pengasuhan anak dari keluarganya.

Memilih pola asuh yang tepat bukanlah hal yang mudah, sebagian orang tua pun masih banyak yang menerapkan tipe pola asuh yang otoriter. Sayangnya kebanyakan mereka yang memutuskan melakukan tipe pola asuh yang otoriter pada anak cenderung bersikap keras dan menuntut anak terlalu tinggi dengan respons penghargaan yang minim terhadap anak.

Ciri-ciri Pola Asuh Otoriter

  • Terlalu banyak menuntut, memiliki banyak aturan dan bahkan mungkin mengatur hampir setiap aspek kehidupan dan perilaku anak-anak mereka, di rumah dan di depan umum.
  • Tidak memberikan kehangatan, sosok orang tua yang dingin, jarang membangun kedekatan bersama anak, bahkan kasar.
  • Menyikapi kesalahan anak dengan hukuman, menyikapi kesalahan anak dengan hukuman, bahkan kekerasan. Meski sebenarnya, kesalahan tersebut bisa diselesaikan dengan baik tanpa kekerasan.
  • Tidak mau negosiasi dengan anak, anak tidak dilibatkan dalam membuat aturan atau menentukan keputusan. Mereka hanya dituntut untuk patuh dan apabila melanggar, orang tua tidak segan menghukumnya.
  • Tidak percaya pada anak, cenderung mengarahkan anak-anak dan memastikan bahwa mereka tidak membuat kesalahan.

Dampak Negatif Pola Asuh Otoriter pada Anak

pola asuh otoriter ini memiliki banyak dampak negatif pada anak. Berikut di antaranya:

  • Tingkat percaya diri yang rendah.
  • Kesulitan dalam situasi sosial karena kurangnya kemampuan sosial.
  • Anak-anak lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku agresif di luar rumah.
  • Anak-anak cenderung tidak bisa menerima kegagalan.
  • Sulit menyesuaikan diri karena lebih berisiko menderita kecemasan dan depresi.
  • Bertindak takut atau terlalu malu di sekitar orang lain.
  • Memiliki harga diri yang lebih rendah.

Tipe pola asuh otoriter itu sendiri bukan berarti pola asuh yang buruk, hanya saja ummu dan abu sebagai orang tua yang harus konsisten dalam memberi instruksi dengan baik dan bersikap responsif terkait peraturan dalam keluarga. Sehingga tujuan untuk pembentukan terhadap tumbuh kembang anak dapat sesuai yang menunjukkan dampak positif dalam pola asuh yang di pilih seperti menjadikan anak menjadi lebih sabar, disiplin dan tepat dalam mengambil keputusan.

Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/pola-asuh-otoriter

No Comments

Tinggalkan Komentar