Penulis : Lukluul Magnun, S.Kom
(Staf Administrasi TK YBIS Sekip)
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Sebagai orangtua, salah satu tujuan utama dalam mendidik anak adalah membantunya menjadi mandiri. Namun, hal tersebut tidak selalu mudah dicapai karena terkadang anak kesulitan untuk bertanggung jawab. Terkadang, orangtua juga kesulitan melepaskan control.
Beberapa orangtua mungkin merasa terdorong untuk selau membantu anak dalam segala hal, termasuk memakaikan baju hingga mengikatkan tali sepatu, yang mana sebenarnya hal tersebut tidak selalu baik untuk perkembangan anak. Lalu, bagaimana cara mengajari anak agar mandiri? Untuk mengetahui penjelasannya, disimak artikel ini yah moms.
Apa yang dimaksud dengan Anak Mandiri ?
Anak mandiri adalah anak yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas atau kegiatan secara mandiri, memenuhi kebutuhan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan serta keputusan yang diambilnya. Dengan memupuk kemandirian, anak akan belajar bagaimana membantu orang-orang disekitarnya.
Apa ciri-ciri anak mandiri?
Penting bagi orangtua untuk membiasakan dan mengajarkan sikap mandiri sejak dini kepada anak. Sebab, kemandirian berguna bagi si Kecil saat ia tumbuh menjadi orang dewasa.
Anak yang mandiri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Anak yang mandiri adalah anak yang mampu menunjukkan sikap gigih dan tidak mudah menyerah jika menemukan kesulitan, bukannya justru menghindar. Sikap anak yang mandiri juga tidak selalu bergantung kepada orang lain jika menghadapi masalah. Ia mampu mencari solusi atas masalah yang dihadapi dan menyelesaikan semua kesulitan dengan usahanya sendiri.
Alasan Pentingnya Mendidik Anak agar Mandiri
Meskipun anak mungkin masih terlalu kecil saat ini, ia tetap akan tumbuh dewasa yang harus mandiri. Mengajarkan beberapa keterampilan hidup sejak dini dapat membantu mempersiapkan dirinya mengatasi tantangan dan tuntutan kehidupan di masa depan, Moms.
Ada beberapa alasan mengapa mengajarkan anak agar mandiri itu penting, berikut penjelasannya.
Mommy mungkin paham bahwa anak yang mandiri memiliki ciri-ciri yaitu ia sudah bias mengambil keputusan sendiri.
Agar dapat memahami konsep memilih dan belajar untuk membuat keputusan yang sesuai, si kecil perlu diperkenalkan dengan pilihan-piliihan sejak usia dini. Dengan cara ini, anak akan lebih memahami diri sendiri dan menemukan apa yang sebenarnya membuat si Kecil Bahagia.
Hidup secara umum tidak selalu memberikan momen Bahagia saja, tapi juga akan muncul tantangan dan kesulitan. Ada saat-saat ketika si Kecil mungkin tidak dapat mencapai apa yang diharapkan. Nah, jika anak memiliki sifat mandiri, ia akan memiliki kemampun untuk memahami kekurangannya, meminta dukungan dan mbimbingan orangtua atau orang dewasa yang ia percayai lainnya, serta belajar untuk menjadi lebih baik.
Pentingnya mengajarkan anak agar mandiri selanjutnya yaitu agar ia dapat menghargai dirinya sendiri atas segala usaha yang telah ia lakukan. Membangun harga diri pada anak dapat dimulai sejak usia dini. Ini akan semakin kuta jika si Kecil percaya kepada kemampuan dan keputusannya sendiri. Dengan adanya sifat mandiri, anak dapat merasa dihargai dan memiliki rasa percaya diri.
Dengan menjadi mandiri, anak bisa berinisiatif untuk belajar sendiri untuk memperoleh pengetahuan yang ia butuhkan. Hal ini memungkinkan si Kecil untuk mengembankan keterampilan dan kesiapan belajar yang dibutuhkan menjelang masuk prasekolah nanti.
Cara Mendidik Anak agar Mandiri
Pada dasarnya, anak-anak memiliki hak untuk diajari keterampilan mandiri. Ini merupakan salah satu kebutuhan emosianal dasar yang dimiliki oleh semua anak. Memang sulit untuk mengajarkan anak mandiri sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Namun, anak dapat mengembangkan kemandiriannya melalui tugas-tugas rutin seperti merapikan mainan, membantu menata meja, dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan menjaga kebersihan diri.
Berikut cara mendidik anak agar mandiri yang bisa Mommy terapkan dirumah
Cara mendidik anak agar mandiri yaitu dengan melibatkan si Kecil dalam pekerjaan rumah. Tugas-tugas yang dilakukan tidak harus yang berat, tetapi disesuaikan dengan usia anak. Misalnya membersihkan lantai hingga mencuci piring.
Pada dasarnya, memberi anak kesempatan untuk membuat kesalahan akan mengajari mereka cara untuk berhasil dalam kehidupan di masa mendatang. Saat anak membuat kesalahan, berikan dukungan dan dorongan kepada anak untuk merenung serta mencari solusi mengatasinya. Sebab, kesalahan bisa dilihat sebagai kesempatan untuk belajar, Moms.
Cara yang bisa Mommy lakukan demi mengajarkan anak agar mandiri yaitu dengan memberinya pilihan dan membuatnya mengambil keputusan yang tepat.
Daripada memberikan aturan atas segala hal atau terus memberikan jawaban ya atau tidak terhadap permintaan anak, langkah terbaik adalah memberinya opsi untuk memilih.
Contohnya saat anak pulang sekolah, Mommy bisa bertanya kepada si Kecil, “ Setelah pulang sekolah apa yang mau kamu lakukan? Tidur siang atau bermain Bersama teman?”
Dengan membreikan anak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, anak dapat belajr untuk berpikir secara mandiri dan mengalami akibat dari keputusannya sendiri.
Untuk mendidik si Kecil agar mandiri, Mommy bisa melatihnya bertanggung jawab.
Sebagai contoh, Mommy dapat memberikan tanggung jawab kepada anak untuk menjaga kamar tidurnya agar tetap rapi dan bersih. Ini artinya, anak harus bisa membereskan mainannya, meletakkan pakaian kotor di keranjang cucian, dan sebagainya.
Mommy tidak boleh terlalu menuntut pada anak, misalnya memaksanya untuk melakukan pekerjaan berat saat anak merasa lelah sebelum tidur.
Ketika ingin mengingatkan si Kecil atas tugasnya, Mommy bisa minta ia untuk melakukannya sambil bernyanyi lagu bersama agar aktivitas jadi menyenangkan.
Mungkin ada saatnya Mommy meminta anak menyelesaikan tugas-tugas rumahnya sebelum bermain, tetapi si Kecil lebih suka bermain dahulu sebelum menyelesaikan tugasnya. Sebaiknya, berikan anak kebebasan dengan membiarkan ia membuat keputusannya sendiri. Selama anak dapat menepati janji dan menyelesaikan tugasnya, Mommy tidak perlu khawatir.
Memberikan sedikit kebebasan pada anak dalam hal-hal kecil seperti memilih pakaian atau camilan dapat membantu membangun kemandirian anak, Moms.
Anak-anak perlu dikasih ruang untuk tumbuh dan belajar. Tanpa kesempatan untuk benar-benar mandiri, anak tidak akan dapat meningkatkan kemandiriannya.
Oleh karena itu, berikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi secara mandiri tanpa pengawasan berlebihan. Tentunya ini akan mendorong kemandirian si Kecil.
Misalnya, saat anak sudah bisa melakukan hal-hal tertentu seperti berpakaian atau menyikat gigi sendiri, biarkan anak melakukannya sendiri. Mungkin cara anak menyikat gigi agak sedikit berantakan, tapi ini merupakan proses belajarnya, Moms.
Sebisa mungkin, hindari mengoreksi ketika anak mencoba melakukan sesuatu sendiri. Contohnya, jika Mommy meminta anak untuk merapikan tempat tidurnya, dan ternyata hasilnya masih berantakan. Nah, Mommy harus menahan diri untuk segera memperbaiki atau menegur si Kecil.
Ingatlah bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan utama, melainkan memberikan tanggung jawab kepada anak. Jangan selalu menegur setiap kali anak mencoba karena hal tersebut dapat membuat anak merasa tidak cukup baik dan kurang termotivasi untuk terus mencoba.
Selanjutnya, cara mengajarkan anak agar mandiri yaitu dengan membuat jadwal rutin. Anak mungkin kesulitan membuat keputusan sendiri jika tidak terbiasa berpikir secara berurutan. Namun, masalah ini dapat diatasi dengan menetapkan jadwal rutin harian untuk si Kecil.
Dengan mengikuti jadwal rutin konsisten yang sudah disepakati bersama, anak akan belajar untuk berpikir secara berurutan dan mengambil tanggung jawab atas tugas-tugasnya dengan lebih mandiri.
Ada saatnya anak akan memiliki masalah. Misalnya, ketika anak mengalami konflik saat bermain dengan temannya. Meskipun ada momen di mana campur tangan dari Mommy diperlukan, biarkan anak mengembangkan keterampilan mereka sendiri dalam menyelesaikan konflik.
Ketika anak mengeluh tentang seseorang atau situasi, bantu si Kecil untuk berpikir bagaimana cara meredakan situasi, mencari solusi, serta menyelesaikan masalah tersebut.
Terakhir, cara mendidik si Kecil agar mandiri yaitu sering mengajaknya bicara dan menanyakan pendapatnya. Ajak si Kecil mengobrol secara rutin.
Mendengarkan pendapat anak sangatlah penting, Moms. Tujuannya agar anak tidak hanya bertindak secara mandiri, tetapi juga dapat berpikir serta memiliki kemampuan untuk menciptakan ide dan opininya sendiri.
Dengan menunjukkan ketertarikan pada pemikiran dan pendapat anak, Mommy dapat memberikan kesempatan pada si Kecil untuk mengekspresikan pendapatnya.
Tinggalkan Komentar