Info
Monday, 11 Nov 2024
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Yuk Kenali Karakter Anak Sejak Dini

Saturday, 16 September 2023 Oleh : admin

Penulis : Novalia Agustina S. Pd.
(Guru SD YBIS)

Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu lain.

Karakter anak terkadang dapat terbentuk secara cepat tanpa kita sadari

Pernah terkejut melihat Si Kecil tiba-tiba sangat bergantung dan menginginkan kehadiran Moms di setiap kegiatan di sekolah?

Atau, anak tiba-tiba menjadi banyak bertanya dan memiliki rasa penasaran yang lebih dalam dari sebelumnya?

Jangan heran ya, karena itu merupakan wujud karakter anak usi dini yang sudah mulai terbentuk.

Setiap buah hati memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda-beda. Demikian juga dalam pembentukan karakter anak. Pada umumnya, karakter anak mulai tampak saat Si Kecil menginjak usia-usia tertentu dan setiap buah hati juga memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda-beda. Demikian juga dalam pembentukan karakter anak. Pada umumnya, karakter anak mulai tampak saat Si Kecil menginjak usia-usia tertentu.

Berikut ini karakter anak usia dini berdasarkan tahapan usia:

. Usia 0-1 Tahun: Merespons Orang Lain

Meski mereka masih sangat kecil, bayi di usia tersebut sudah menunjukkan sifatnya dalam merespons suatu objek.

. Usia 1-2 Tahun: Eksplorasi Hal Baru dan Mengembangkan Rasa Ingin Tahu

Karakter anak yang sangat ingin tahu banyak hal umumnya terbentuk di usia 1-2 tahun. Rasa ingin tahunya akan membuat dia menemukan hal-hal baru dan bereksplorasi dengan lingkungannya. Biasanya mereka membutuhkan alat atau tempat untuk mengembangkan keingintahuannya tersebut. Dalam menilai sesuatu, anak akan lebih meyakini apa yang mereka lihat dan bukan secara logika.

. Usia 2-3 Tahun: Menunjukkan Ego, Kemauan dan Cara Pandang Sendiri

Orang tua tidak perlu heran saat Si Kecil tiba-tiba mulai menunjukkan egonya serta punya kemauan dan cara pandang sendiri terhadap suatu hal.

. Usia 3-5 Tahun: Mulai Ingin Bermain dan Bergaul dengan Teman Sebaya

Senang menjadi pusat perhatian biasanya menjadi salah satu karakter anak yang terbentuk di usia tersebut.

Namun demikian, jiwa sosialnya juga lebih matang karena pada usia ini anak sudah mulai bisa bergaul dengan orang lain.

Setiap anak dilahirkan dengan karakter khas masing-masing, yang juga menjadi pembedanya dengan orang lain. Karakter anak yang berbeda ini memunculkan keragaman dan keunikan setiap anak. Namun, di satu sisi perbedaan ini cukuplah menyulitkan, khususnya dalam hal membangun relasi dan memahami satu sama lain.

Orang tua harus mengenali karakteristik anak dengan baik sejak dini.
Apa sajakah itu ?

 

a. Sanguinis

Si Kecil selalu tersenyum dan senang bercanda? Bisa jadi dia termasuk sanguinis, Para sanguinis memiliki kecenderungan untuk mencari perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengakuan dari orang-orang di sekitar mereka.

Karakter anak sanguinis antara lain:

  • Energik
  • Ramah
  • Memberikan kesan ceria dalam kondisi apapun
  • Suka memotivasi orang lain

Anak dengan karakter sanguinis juga biasanya akan memulai pembicaraan, bersifat optimis, dan dapat dengan mudah berteman dengan siapapun.

Namun, mereka biasanya memiliki pola yang tidak teratur dalam menjalankan aktivitas, serta mudah emosional. Karakteristik anak ini sangat sensitif terhadap apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka.

b. Melankolis

Berbeda dari tipe sanguinis yang gemar berbicara, karakter anak melankolis dikenal sebagai anak-anak yang tenang dan pendiam. Mereka benar-benar seorang pecinta kesunyian dan ketenangan. Sifat perfeksionis yang dimiliki melankolis membuat mereka menjadi mudah kecewa juga pesimis ketika usaha dan kerja keras mereka tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Karakter anak melankolis juga memiliki ciri, seperti:

Mereka terbiasa melakukan pekerjaannya sendirian, meski begitu hasilnya selalu sistematis dan tepat waktu. Meski memilih sendirian, anak-anak ini sebenarnya membutuhkan dukungan, kepekaan, dan pengertian dari orang lain, terutama dari orang tua. Dukungan dari orang terdekat membuat mereka lebih bersemangat dalam mengerjakan aktivitas mereka. Mereka juga senang jika keluarga dan sahabat memberikan anak-anak ruang untuk berkreasi dan bekerja.

c. Koleris

Anak-anak yang terlahir dengan sifat koleris biasanya cocok menjadi pemimpin saat dewasa kelak. Anak berkepribadian koleris cenderung mencari kesetiaan dan penghargaan dari orang lain atas kemampuan dirinya.

Koleris memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

· Memiliki sikap tegas
· Berorientasi pada tujuan
· Dapat mengatur sebuah tindakan dengan cepat

Biasanya anak koleris juga menyukai tantangan dan dapat dengan mudah menyelesaikan tugas yang sulit sekalipun. Kedisiplinan dan kemampuan mereka untuk tetap fokus terhadap suatu hal membuat dirinya berpotensi menjadi seorang pemimpin yang baik. Namun, hal tersebut juga dapat menyebabkan diri mereka menjadi workaholic, keras kepala, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.

d. Plegmatis

Si Kecil dengan karakter anak ini biasanya memiliki pembawaan yang selalu merasa cukup terhadap apa yang dimiliki. Bagi orang lain, karakter anak plegmatis terlihat lebih lambat, namun hal tersebut bukan karena mereka tidak sepintar dan setangkas orang lain. Ini justru karena mereka memiliki penguasaan diri yang baik dan awas terhadap lingkungan sekitarnya.

Mereka bahkan mampu mengatakan hal yang tepat pada waktu yang tepat. Ciri lainnya adalah:

  • Sederhana
  • Mencari kedamaian dengan lebih banyak diam
  • Tidak mudah bergaul

Meskipun, sesungguhnya mereka menyukai berada di dekat orang banyak, dan mampu menyeimbangkan diri mereka sendiri.

Pada dasarnya anak dengan tipe ini tidak menyukai risiko dan tantangan, mereka juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap suatu perubahan. Walaupun mereka cenderung menghindari masalah yang dapat membebankan diri mereka, tetapi mereka dapat menyelesaikan tugas di bawah tekanan. Anak dengan tipe ini juga merupakan individu yang setia serta selalu berusaha menghormati keluarga mereka dan membantu orang yang membutuhkan pertolongan.

Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/karakter-anak

 

 

 

 

 

 

No Comments

Tinggalkan Komentar