Info
Saturday, 19 Jul 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

“Takabbur: Dosa yang Menyeret Iblis ke Neraka”

Friday, 6 December 2024 Oleh : admin

Penulis : Lilis Hidayah, S.Pd.
(Kepala TK YBIS SEKIP)

Sifat sombong adalah salah satu akhlak tercela yang sangat dibenci dalam Islam. Dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad ﷺ, sombong disebut sebagai sifat yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kehinaan, bahkan ke dalam neraka. Sombong tidak hanya merusak hubungan antar sesama manusia, tetapi juga menunjukkan penolakan terhadap kebenaran dan merendahkan makhluk Allah yang lain.

Sifat sombong (takabbur) merupakan salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya. Dalam Islam, sombong tidak hanya dilarang, tetapi digolongkan sebagai salah satu sifat yang bisa menggugurkan amal dan menjadi penghalang masuk surga. Sifat ini juga menjadi sebab utama terusirnya Iblis dari surga karena merasa lebih baik dari Nabi Adam ‘alaihissalam. Dalam bahasa Arab, sombong disebut dengan “kibr” atau “takabbur” yang berarti merasa lebih tinggi, lebih baik, atau lebih mulia dibandingkan orang lain. Secara istilah, sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.

Sombong bisa muncul dalam berbagai bentuk:

  1. Sombong karena ilmu– Merasa paling tahu, menolak pendapat orang lain, enggan menerima nasihat.
  2. Sombong karena harta– Memandang rendah orang miskin dan merasa lebih berharga karena kekayaan.
  3. Sombong karena jabatan/kekuasaan– Merasa bisa melakukan apa saja dan memandang orang lain sebagai rakyat kecil.
  4. Sombong karena nasab atau keturunan– Menganggap dirinya mulia karena garis keturunan, dan merendahkan orang lain.
  5. Sombong karena amal ibadah– Merasa paling saleh dan suci, lalu meremehkan ibadah orang lain.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”

Para sahabat bertanya, “Sesungguhnya seseorang suka memakai pakaian yang bagus dan sandal yang bagus.”

Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.”(HR. Muslim no. 91)

Dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa kesombongan sekecil apapun bisa menjadi penghalang masuk surga. Kesombongan bukan tentang penampilan atau memakai pakaian yang bagus, melainkan:

  1. Menolak kebenaran: Tidak mau menerima kebenaran dari orang lain, terutama jika datang dari orang yang dianggap lebih rendah statusnya.
  2. Merendahkan orang lain: Memandang rendah atau menghina sesama manusia karena merasa lebih tinggi dalam hal harta, ilmu, jabatan, atau keturunan.

Bahaya Sifat Sombong

  1. Dibenci oleh Allah: Allah tidak menyukai orang yang sombong. Firman Allah:

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
(QS. Luqman: 18)

  1. Meniru sifat Iblis: Iblis diusir dari surga karena kesombongannya tidak mau sujud kepada Adam. (QS. Al-Baqarah: 34)
  2. Menghalangi hidayah: Orang sombong sulit menerima nasihat dan kebenaran, sehingga tertutup dari petunjuk Allah.
  3. Merusak hubungan sosial: Sifat ini membuat orang dijauhi karena merasa paling benar dan meremehkan orang lain.

Cara Menghindari Sifat Sombong

  • Menyadari bahwa semua berasal dari Allah: Kekayaan, ilmu, dan kedudukan hanyalah titipan yang bisa diambil kapan saja.
  • Selalu melihat ke bawahdalam urusan dunia, dan ke atas dalam urusan agama.
  • Bergaul dengan orang-orang yang rendah hatidan menjauhi lingkungan yang memupuk kesombongan.
  • Belajar menerima nasihatdari siapa pun, tanpa memandang status atau usia.

Sifat sombong adalah penyakit hati yang bisa merusak amal dan menghalangi seseorang dari rahmat Allah. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa berusaha membersihkan hati dari kesombongan dan menghiasinya dengan sifat tawadhu (rendah hati). Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik dalam hal ini: beliau adalah manusia paling mulia, namun paling rendah hati terhadap sesama.

 

No Comments

Tinggalkan Komentar