Info
Thursday, 05 Dec 2024
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Dampak Perceraian Orang Tua bagi Pertumbuhan Anak-Anak

Wednesday, 17 May 2023 Oleh : admin

Oleh : M. Donny Agusta, SE, MM
(Owner YBIS)

Bismillah
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang sangat penting dalam membentuk perkembangan dan kesejahteraan anak-anak. Namun, tidak semua anak dapat tumbuh dalam lingkungan keluarga yang utuh dan harmonis. Rumah tangga yang terpecah atau sering disebut sebagai broken home dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan anak-anak yang terlibat. Artikel ini akan membahas beberapa dampak negatif yang mungkin dialami anak-anak dalam keluarga broken home.

  1. Gangguan Emosional

Salah satu dampak yang paling umum dari broken home pada anak-anak adalah gangguan emosional. Mereka mungkin mengalami perasaan kesedihan, kehilangan, dan kebingungan karena perubahan drastis dalam kehidupan mereka. Anak-anak mungkin merasa cemas, marah, atau bahkan bersalah atas perpecahan orang tua mereka. Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, atau perilaku agresif.

  1. Gangguan dalam Hubungan dan Sosialisasi

Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga broken home mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dan stabil. Ketidakstabilan dalam keluarga dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mempercayai orang lain dan membangun ikatan yang kuat. Selain itu, anak-anak juga mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan teman sebaya mereka, yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial mereka.

  1. Rendahnya Prestasi Akademik

Kehidupan yang tidak stabil dan konflik dalam keluarga broken home dapat mengganggu fokus dan konsentrasi anak-anak dalam hal pendidikan. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan belajar, absen sekolah lebih sering, atau menunjukkan minat yang menurun dalam pencapaian akademik. Hal ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademik mereka dan berpotensi menghambat perkembangan masa depan mereka.

  1. Risiko Terpapar Perilaku Negatif

Anak-anak dalam keluarga broken home berisiko lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku negatif, seperti penyalahgunaan zat, pergaulan bebas, dan kenakalan remaja. Kehilangan struktur dan pemantauan yang konsisten dalam kehidupan sehari-hari mereka dapat membuat mereka rentan terhadap pengaruh negatif dari lingkungan di sekitar mereka. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan dukungan dan pengawasan yang tepat guna mencegah perilaku negatif ini.

  1. Rendahnya Kesejahteraan Psikologis

Dalam jangka panjang, anak-anak dari keluarga broken home mungkin mengalami dampak psikologis yang berkepanjangan. Mereka mungkin mengalami masalah kepercayaan diri yang rendah, kecemasan, dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka hingga dewasa.

Kesimpulan :

Dampak keluarga broken home pada anak-anak dapat sangat berat dan kompleks. Gangguan emosional, kesulitan dalam hubungan dan sosialisasi, rendahnya prestasi akademik, risiko perilaku negatif, dan rendahnya kesejahteraan psikologis hanya beberapa contoh dampak yang mungkin dialami anak-anak dalam situasi ini. Penting bagi orang tua sebisa mungkin untuk bertahan kecuali hal prinsip yang diwajibkan dalam syariat, misal suaminya murtad, atau pindah aqidah yang sesat, melakukan perbuatan syirik, dan semacamnya. Juga peran keluarga besar, teman dan masyarakat secara keseluruhan untuk memberikan dukungan dan perhatian ekstra kepada anak-anak yang tumbuh dalam keluarga broken home, guna membantu mereka mengatasi tantangan dan memperoleh kehidupan yang sehat dan bahagia.

 

No Comments

Tinggalkan Komentar