Penulis : Eva Melia Sari
(Guru TK YBIS Sekip)
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.
Akhlak mulia dan tutur kata yang baik adalah dua aspek penting dalam kehidupan yang mencerminkan kepribadian seseorang. Keduanya saling berkaitan dan menjadi ciri individu yang memiliki integritas serta dihormati di masyarakat.
Definisi Akhlak mulia merujuk pada sifat-sifat terpuji yang ditunjukkan melalui perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi Tutur kata yang baik adalah cara berbicara yang sopan, jelas, dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap orang yang diajak berbicara. Akhlak mulia dan Tutur kata yang baik juga dapat memberatkan timbangan amalan kita.
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ شَىْءٍ يُوضَعُ فِى الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ
“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlaq yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2134. Syaikh Al-Abani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih Al Jaami’ no. 5726.)
Dalam riwayat Tirmidzi—haditsnya dinyatakan hasan shahih—disebutkan pula hadits dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيْزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الفَاحِشُ البَذِي
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlaknya yang baik. Allah sangat membenci orang yang kata-katanya kasar dan kotor.”
Faedah hadits:
1. Contoh husnul khuluq atau berakhlak yang baik sebagaimana dikatakan oleh ‘Abdullah bin Al-Mubarak adalah:
– senyum manis
– melakukan yang makruf (kebajikan)
– menghilangkan gangguan
2. Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah yang berat pahalanya dalam mizan (timbangan).
3. Allah mencintai dan meridhai orang yang berakhlak mulia.
4. Al-fahisy yang dimaksud dalam hadits adalah orang yang mengeluarkan perkataan yang tidak enak didengar atau perkataan yang tidak pantas. Al-badzi adalah orang yang berkata kotor. Jadi, orang yang bisa menjaga perkataannya adalah orang yang akan berat timbangannya.
5. Mizan (timbangan) amalan itu ada dan wajib diimani.
Pentingnya Tutur Kata yang Baik untuk Membantu menciptakan komunikasi yang efektif dan harmonis, menghindari konflik atau salah paham.
Akhlak mulia dan tutur kata yang baik adalah landasan utama dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Dengan menerapkannya, seseorang tidak hanya akan dihormati, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Mulutmu harimaumu,” tutur kata mencerminkan isi hati dan akhlak seseorang.
Sumber : rumaysho.com
Tinggalkan Komentar