PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DI RUMAH DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN ANAK

Oleh : Ayu Alawiya Harmayanti, M.Pd.
(Guru SMP Yaa Bunayya Islamic School)

Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran anak di sekolah adalah peran aktif orang tua di rumah. Peran orang tua dalam pembelajaran anak di rumah memiliki signifikansi yang tidak dapat diabaikan. Kehadiran dan keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar di rumah dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap motivasi dan prestasi anak. Anak yang merasa didukung oleh orang tua cenderung lebih percaya diri dan termotivasi untuk mencapai tujuan akademis mereka.

Menurut Robert dan Henry dalam jurnal Zurriyati & Mudjiran (2021), kekurangan perhatian dari kedua orang tua menyebabkan prestasi akademik yang buruk, perkembangan yang lamban, dan penurunan aktivitas sosial. Dari sini kita bisa ditunjukkan pentingnya peran orang tua di rumah dalam mendukung pembelajaran anak dengan cara, orang tua bisa meluangkan waktu bersama anak dan melakukan pengulangan materi belajar di sekolah, selain dapat meningkatkan prestasi akademik, hal ini juga bisa melatih aktivitas sosial di sekolah.

Secara psikologis, anak yang mendapatkan waktu lebih banyak dengan orang tua juga akan merasa diperhatikan tumbuh kembangnya. Hal ini menimbulkan kesenangan dalam proses belajar mengajar dan tidak akan ragu untuk menceritakan hal apapun yang terjadi di sekolah. Dalam jurnal Prasojo, R. J. (2014) menyatakan bahwa pendidikan orang tua terhadap seorang anak merupakan bukti kasih sayang orang tua terhadap anak dengan memberikan pendidikan sepenuhnya. Hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu parameter sebesar apa kasih sayang orang tua kepada anaknya.

Dengan peran orang tua di rumah, diharapkan pembelajaran anak di sekolah bisa lebih maksimal dan bisa mencetak generasi yang cemerlang beragama baik, generasi penerus cerdas, bertakwa, memiliki akhlak mulia, dan mampu menjadi teladan serta berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa terutama bagi kedua orang tuanya, yaitu menjadi anak penyejuk mata / penyenang hati.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Furqon: 74).

Ibnu ‘Abbas berkata,

يعنون من يعمل بالطاعة، فتقرُّ به أعينهم في الدنيا والآخرة.

“Yaitu mereka (ibadurrahman) meminta agar mendapatkan keturunan yang gemar beramal ketaatan sehingga sejuklah mata mereka di dunia dan akhirat.”

Referensi:

https://rumaysho.com/3740-anak-penyejuk-mata.html

Zurriyati,E., & Mudjiran,M. (2021). Kontribusi Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Keterlibatan Siswa Dalam Belajar (student engagement) Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1555-1563.

Prasojo,R.J. (2014). Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS. Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 2(1), 37082.