Oleh : Eko Yolanda Artha,SE
Kepala Divisi General Affair
Di era digital seperti saat ini, peluang untuk berwirausaha terbuka lebar bagi siapa saja. Tidak lagi dibatasi oleh usia, modal besar, atau latar belakang pendidikan. Yang paling dibutuhkan justru adalah kreativitas — kemampuan untuk menghadirkan ide segar, berpikir out of the box, dan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
Dengan hanya bermodal ponsel dan koneksi internet, seseorang sudah bisa memulai usaha. Contohnya seperti membuat konten edukatif di media sosial, menjual karya desain digital, menjadi reseller produk, hingga membuka jasa berbasis keahlian tertentu secara daring. Semua ini memerlukan kreativitas sebagai bahan bakarnya.
Sekolah memiliki peran penting dalam menumbuhkan jiwa kreatif siswa. Hal ini bisa dilakukan melalui tugas proyek, lomba inovasi, atau pembelajaran yang mengajak siswa berpikir kritis dan menciptakan solusi. Misalnya, membuat video edukatif, desain promosi sederhana, atau presentasi kreatif berbasis digital. Aktivitas seperti ini tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri dalam berkarya.
Dengan membiasakan siswa berpikir kreatif dan inovatif sejak dini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan yang serba digital dan cepat berubah. Kreativitas bukan lagi pelengkap, tetapi modal utama untuk meraih kesuksesan di era baru ini.
Maka mari kita dorong lahirnya generasi yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga kreatif dalam menciptakan peluang. Karena di era digital, yang bertahan bukanlah yang paling kuat, tetapi yang paling cepat berinovasi.
Tinggalkan Komentar