Info
Saturday, 19 Jul 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP PENYAKIT HATI

Sunday, 8 September 2024 Oleh : admin

Penulis : Ari Septiawati, M.Pd.
(Guru SD YBIS)

Penyakit hati (psychoses) merupakan kelainan kepribadian pada seseorang ditandai dengan mental dalam (prounnd-mental) dan gangguan emosional yang dapat berdampak negatif terhadap penyesuaian lingkungan sekitar. Penyakit hati (psychoses) didefinisikan dengan dua hal yaitu kekacauan akibat tindakannya (insanity) dan kekacauan mental (dementia). Seseorang yang terserang penyakit hati (psychoses) cenderung mengalami gangguan kepribadian yang berdampak negatif dalam menyesuaikan lingkungan dan memahami permasalah yang sedang dihadapi.

Perspektif Islam mendefinisikan penyakit hati (psychoses) dengan perbuatan dan sifat yang tercela (al-khlaq al-mazmunah). Perbuatan dan sifat yang tercela (al-khlaq al-mazmunah) meliputi: tergesa-gesa, riya (melakukan sesuatu dengan tujuan ingin menunjukkan kepada orang lain), dengki (hasad), takabur (membesarkan diri), ujub (kagum dengan diri sendiri), bakhil, buruk sangka, tamak, pemarah dan sebagainya. Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi; membagi penyakit hati dalam sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd). Berikut ini merupakan deskripsi dari berbagai penyakit hati menurut Islam:

  1. Riya (Pamer)

Kata riya’  di ambil dari asal kata ru’yah yang artinya seseorang menyukai jika dilihat oleh orang lain. Lalu dirinya beramal sholeh dengan tujuan supaya mereka memujinya. Dalam sebuah hadits disebutkan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Jundub bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ » [أخرجه البخاري و مسلم]

Barangsiapa (beramal) tujuannya untuk didengar (oleh manusia) maka Allah akan memperdengarkan padanya. Dan barangsiapa (beramal) dengan tujuan supaya dilihat (orang) maka Allah akan memperlihatkan padanya.” [HR Bukhari no: 6499. Muslim no: 2987].

  1. Al ‘Isyq (Kasmaran)

Berdasarkan Al-Qomus Al-Muthith Al ‘Isyq merupakan kekaguman pencinta terhadap orang yang dicintainya atau berlebihan dalam mencintai. Al ‘isyq merupakan zina hati sebagaimana yang disebutkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إن اللهَ كتب على ابنِ آدمَ حظَّه من الزنا ، أدرك ذلك لا محالةَ ، فزنا العينِ النظرُ ، وزنا اللسانِ المنطقُ ، والنفسُ تتمنى وتشتهي ، والفرجُ يصدقُ ذلك كلَّه أو يكذبُ

Sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya.” (HR. Al Bukhari 6243).

  1. Hasad (Dengki)

Hasad (dengki) merupakan penyakit hati yang membenci kenikmatan yang diperoleh saudaranya dan senang jika kenikmatan tersebut hilang dari saudaranya sehingga tidak Ridha dengan qodha dan qodar Allah Azza wa jalla. Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menjauhi sifat hasad (dengki). Rasulullah SAW bersabda bahwa:

لاَ تَقَاطَعُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَلاَ تَبَا غَضُوْا وَلاَ تَحَا سَدُوْا وَكُوْنُوْا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَ كُمُ اللَّهُ

“Janganlah kalian memutuskan tali persaudaraan, saling berpaling ketika bertemu dan saling membenci serta saling dengki. Jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah. [HR.Muslim].

  1. Takabur (Sombong)

Takabur atau Sombong merupakan memandang dirinya di atas kebenaran dan merasa lebih sempurna dari orang lain serta menolak kebenaran. (Bahjatun Nadzirin, I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi). Allah tidak menyukai orang yang sombong, Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)

  1. ‘Ujub (Berbangga diri)

‘Ujub adalah perasaan bangga diri terhadap kelebihan perkara-perkara duniawi yang Allah titipkan sehingga lalai bahwa dirinya mahkluk lemah yang senantiasa membutuhkan pertolongan dari Allah SWT. Allah berfirman:

“Sungguh, Allah telah menolong kalian dalam berbagai tempat yang banyak, demikian pula pada perang Hunain; ketika itu jumlah kalian yang sedemikian banyak telah membuat kalian ujub, namun ternyata jumlah yang banyak itu sama sekali tidak mencukupi bagi kalian, dan bumi yang luas pun menjadi terasa sempit bagi kalian, kemudian kalian pun lari tunggang-langgang…” (QS. at-Taubah: 25)

  1. Marhibah (Bergunjing)

Ghibah adalah menyebut-yebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci baik dengan ucapan, isyarat, ejekan, atau dalam bentuk tulisan. Hukumnya adalah haram dalam agama Allah Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah. Allah secara tegas berfirman terkait perkara ghibah (menggunjing):

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ [ الحجرات: 12]

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. [al-Hujuraat/49: 12].

Referensi:

James D. Page, Abnormal Psychology: Clinical Approach to Deviant, New Delhi, Tata Mc. Graw-Hill, 1978, p. 209.

https://almanhaj.or.id/36210-riya-penyakit-akut-yang-mengerikan.htm

https://muslimah.or.id/11714-bahaya-penyakit-al-isyq.html.

https://almanhaj.or.id/26663-jangan-biarkan-hati-anda-menderita-karena-hasad-2.html

https://muslim.or.id/3536-jauhi-sikap-sombong.html

https://muslim.or.id/4708-saudaraku-jangan-ujub.html

https://almanhaj.or.id/59939-ghibah-dan-namimah.html

No Comments

Tinggalkan Komentar