Info
Saturday, 19 Jul 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Mendengarkan dengan Empati : Kunci Memahami Dunia Anak

Saturday, 28 September 2024 Oleh : admin

Penulis : Gita Rachma Yuandini, S.Pd.
(Guru SD YBIS)

بِسْمِ الله

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلَى رَسُوْلِ الله وَ بَعْدُ

Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi, emosi yang tulus, dan perspektif yang unik. Sebagai orang tua, guru, maupun orang dewasa, seringkali kita terjebak dalam kesibukan dan sudut pandang kita sendiri saat berinteraksi dengan mereka. Padahal, untuk benar-benar memahami apa yang mereka rasakan, satu kunci utama yang perlu kita kuasai adalah mendengarkan dengan empati.

Mendengarkan dengan empati jauh melampaui sekadar mendengar kata-kata yang terucap dari bibir seorang anak. Ini melibatkan kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi mereka, mencoba merasakan apa yang mereka rasakan, dan memahami perspektif mereka tanpa menghakimi atau langsung memberikan solusi. Ini adalah seni menyayangi anak dengan cara melihat dunia melalui mata seorang anak.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam betitu perhatian terhadap anak, hingga memerintahkan kita untuk menyayanginya. Beliau bersabda,

لَيْسَ مِنَّا؛ مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا

Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil.” (HR. Tirmidzi)

Bagaimana Mendengarkan dengan Empati ?

Mendengarkan dengan empati adalah sebuah keterampilan yang perlu dilatih. Berikut beberapa langkah yang dapat kita terapkan:

  1. Berikan Perhatian Penuh: Ketika anak sedang berbicara, fokuskan perhatian kita padanya tanpa sibuk dengan aktifitas lainnya. Sisihkan segala hal yang menggaggu seperti gadget dan lainnya. Tunjukkan bahwa kita benar-benar hadir dan tertarik dengan apa yang mereka katakan.
  2. Dengarkan dengan Seksama: Fokus pada kata-kata yang mereka ucapkan, tetapi juga perhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara mereka. Seringkali, ada pesan tersembunyi di balik kata-kata.
  3. Hindari Interupsi: Biarkan anak menyelesaikan apa yang ingin mereka sampaikan tanpa menyela atau buru-buru memberikan nasihat.
  4. Refleksikan Perasaan Mereka: Coba tangkap emosi yang mendasari perkataan mereka. Misalnya kita bisa mengatakan, “Waah pasti senang sekali”.
  5. Validasi Perasaan Mereka: Tanggapi perasaan mereka tanpa menghakimi. Hindari kalimat seperti “Jangan cengeng” atau “Ah gitu aja.” Sebaliknya, katakan “Ummi (sebutan anak kepada kita) juga akan sedih kalau ada di posisi Kakak”.
  6. Ajukan Pertanyaan Terbuka:Ajukan pertanyaan yang bijaksana dan empatik. Contohnya, “Apa yang Kakak rasakan saat itu?”
  7. Tunjukkan Pemahaman Melalui Bahasa Tubuh: Anggukkan kepala, berikan sentuhan lembut (jika sesuai), atau gunakan ekspresi wajah yang menunjukkan bahwa Anda memahami apa yang mereka rasakan.
  8. Bersabar: Terkadang, anak membutuhkan waktu untuk mengungkapkan perasaannya. Bersabarlah dan berikan mereka ruang.

Mendengarkan dengan empati bukanlah hal yang instan, tapi membutuhkan kesabaran, ketulusan, dan latihan yang berkelanjutan. Namun, investasi dalam kemampuan ini akan memberikan dampak yang luar biasa dalam membangun hubungan yang kuat dan sehat dengan anak-anak. Dengan mendengarkan dengan hati, kita membuka pintu untuk memahami dunia mereka yang unik dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri, bahagia, dan mampu menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Mari kita mulai praktikkan seni mendengarkan dengan empati, karena di sanalah kunci untuk benar-benar memahami dunia anak-anak.

Sumber : https://schoolofparenting.id/
https://muslim.or.id/81800-begitu-besarnya-perhatian-nabi-untuk-anak-kecil.html

No Comments

Tinggalkan Komentar