Info
Tuesday, 18 Feb 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Membangun Kepercayaan diri pada anak melalui Public Speaking

Tuesday, 14 January 2025 Oleh : admin

Penulis : Nurtini Aprilia, S.Sos.
(Guru SD YBIS)

Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan anak yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif di depan umum. kepercayaan diri pada anak dapat ditingkatkan melalui dukungan lingkungan yang positif, latihan yang konsisten, dan pemberian umpan balik yang konstruktif. Lingkungan yang mendukung meliputi guru dan orang tua yang memberikan dorongan dan pengakuan atas usaha anak. Selain itu, kegiatan yang dirancang secara sistematis untuk melibatkan anak dalam berbicara di depan teman-temannya dapat memperkuat rasa percaya diri mereka. Latihan public speaking yang terstruktur membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta mengurangi rasa takut atau cemas yang mungkin mereka rasakan saat berbicara di depan umum.

Kemudian apa yang harus kita lakukan untuk mendukung anak agar bisa percaya diri dan mampu berkomunikasi di depan khalayak dengan baik?

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita terapkan, Sebagai orang tua dan pendidik kita harus mempertimbangkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Menurut Irawati (2006), dua hal utama yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah :

  1. Hasil Karya

Anak pasti akan mempunyai kelebihan yang mana kelebihan setiap anak tersebut berbeda-beda. Sebagai orang tua dan pendidik carilah dalam bidang apa anak memiliki kelebihan, kompetensi dan kembangkanlah, dari situlah percaya diri pada anak akan tumbuh.

  1. Pengakuan Dari Lingkungan

Setiap anak pasti memiliki keunggulan, baik dalam hal akademik maupun non-akademik. Ketika anak-anak terlihat memiliki kelebihan dalam dirinya, berikan penghargaan dan pujian kepada mereka dan terus mendorong mereka agar mereka bisa merasakan atau memiliki suatu kecerdasan dan keunggulan hingga dapat dibanggakan.

Selanjutnya kita bisa melatih  public speaking pada anak dengan memulainya dari hal-hal sederhana, seperti cara paling mendasar adalah anak harus diberikan kepercayaan penuh supaya mereka yakin akan kemampuan diri mereka sendiri, contohnya anak diberi tanggung jawab untuk berbicara memperkenalkan dirinya sendiri di depan teman-temannya. Kemudian meminta anak untuk menceritakan pengalaman mereka sehari-hari di depan anggota keluarga, dan setelah masuk tema yang akan dibawakan dalam kegiatan public speaking di sekolah tentu kita harus memberikan latihan terstruktur dan konsisten jadwalkan sesi latihan public speaking tersebut secara rutin. Kemudian gunakan berbagai metode kreatif seperti bercerita, drama, atau presentasi proyek untuk membuat latihan lebih menarik. dan jangan lupa berikan umpan balik yang positif agar anak merasa puas dan bangga.

Namun perlu diingat bahwa tingkat kepercayaan diri dan kemampuan dalam berkomunikasi setiap individu dalam hal ini adalah anak kita, itu berbeda-beda. Membangun kepercayaan diri untuk berkomunikasi di depan umum atau di depan kelas saat pembelajaran, tidak bisa ananda dapatkan dengan cepat, perlu adanya latihan dan pembiasaan maka bersabarlah dalam prosesnya temani proses ananda dengan segala keunikannya, mendidik anak merupakan suatu amal jariyah yang semoga saat menemani ananda dalam berproses dengan penuh kasih sayang serta kesabaran bisa menjadi peluang kita untuk memperoleh pahala dari sisi Allah Subhana wa ta’ala, Barakallahu Fiikum.

Sumber :

Khirani. (2024). Kepercayaan Diri Anak Usia Dini dalam Kegiatan Public Speaking. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.2, No.3, Hal.42-49.

Kuntoro T, dkk. (2022). STUDI LITERATUR: PUBLIC SPEAKING MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK. Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru Vol. 2 No. 4, Hal.455-460.

No Comments

Tinggalkan Komentar