Info
Saturday, 19 Jul 2025
  • Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025 / 2026 untuk TK, SD dan SMP Yaa Bunayya Islamic School, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak pada website.

Anak adalah Titipan.

Wednesday, 21 May 2025 Oleh : admin

Penulis : Gilang Pangestu, S.H
(Guru SD YBIS)

Alhamdulillaah, ashshalaatu was Salaamu ‘alaa Rasulillah, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, kepada-Nya hamba memuji dan menyembah, serta tak lupa pula salawat serta salam disampaikan kepada utusan-Nya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Anak adalah titipan, seringkali kita menjumpai kalimat ini, namun apa maksudnya?

Secara bahasa, titipan berasal dari kata titip yang memiliki arti menaruh (barang dan sebagainya) supaya disimpan (dirawat, disampaikan kepada orang lain, dan sebagainya) sehingga titipan adalah sesuatu yang dititipkan.

Tapi apakah pengertian kata titipan dalam kalimat anak adalah titipan memiliki makna yang sama?

Sejatinya memang benar bahwa anak adalah titipan, anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah kepada orangtua. Orangtua yang diberikan karunia berupa anak maka hendaklah menjaga “titipan” yg Allah amanahkan dengan sebaik mungkin.

Secara fitrah, anak berada dalam kondisi mentauhidkan Allah, anak sejatinya sudah memiliki iman, islam dan tauhid sejak ia dilahirkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَاَ قِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّا سَ عَلَيْهَا ۗ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.”

Maka tugas orangtua adalah menjaga “titipan” ini dengan sebaik mungkin agar ketika anak tumbuh tetap berada di atas islam dan iman sebab meskipun anak-anak berada di atas fitrah anak-anak pula dilahirkan akan kekosongan pengetahuan, sebagaimana yang telah Allah kabarkan dalam firman-Nya

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun…”

Lantas bagaimana upaya orangtua dalam menjaga “titipan” ini dengan sebaik mungkin?

Jawabannya adalah pendidikan, namun sebelum memberikan pendidikan kepada anak maka hendaknya para orangtua memiliki ilmu terlebih dahulu terutama ilmu mengenal Allah, agama Islam dan Rasul Muhammad setelah itu mengamalkan ilmu yang didapat karena takkan bermanfaat suatu ilmu apabila ilmu tersebut tidak diamalkan.

Terdapat satu hal lagi yang jangan sampai dilewatkan ketika mendidik anak yaitu senantiasa mendoakan sang anak dan hendaknya orang tua mencontoh para nabi dan orang salih yang tak pernah berhenti mendoakan kebaikan pada anak keturunannya. Lihatlah contoh Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam di mana beliau berdoa:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.” (Q.S. Ibrahim: 40)

Tanamkan keyakinan di dalam hati kita bahwa Allah mengabulkan doa-doa kita yang berisi tentang kebaikan untuk anak-anak kita dan yakinlah bahwa anak-anak kita adalah anak yang senantiasa berada di atas fitrah yaitu mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala

 Baarakallaahu fiikum wa Jazaakallaahu khayran.

Rujukan: https://rumaysho.com/1711-doa-orang-tua-pada-anaknya-doa-mustajab.html diakses pada 5 Mei 2025 pukul 16.55 WIB

No Comments

Tinggalkan Komentar